Fakta di balik suara Ahok-Djarot menang 100% di TPS 32 Cililitan
Fakta di balik suara Ahok-Djarot menang 100% di TPS 32 Cililitan. Pasangan Basuki-Djarot mengantongi suara 449 suara. Di TPS itu, hanya ada 3 surat suara tidak sah. Sedangkan pasangan Agus-Sylvi atau Anies-Sandi tak memperoleh suara alias nol.
KPUD Jakarta masih melakukan penghitungan resmi atau real count terhadap surat suara yang masuk dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Khusus di TPS 32 Cililitan Kramatjati, RT 03 dan RT 04 RW 08, pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menang telak dibandingkan dua pesaingnya yang tak memperoleh satu suara.
Data didapat merdeka.com, Kamis (16/2), pasangan Basuki-Djarot mengantongi suara 449 suara. Di TPS itu, hanya ada 3 surat suara tidak sah.
Kemenangan 100 persen pasangan yang didukung PDIP, NasDem, Hanura dan PPP Djan Faridz itu sempat membuat sebagian pihak tidak percaya. Namun Ketua RW 08, Saud Sihombing memberikan penjelasannya kepada pasangan petahana itu bisa unggul di kampung yang terkenal dengan banyak Lapo Batak. Menurut dia, kekompakan warga yang sepakat mencoblos nomor dua membuat suara Ahok, sapaan Basuki dan Djarot unggul.
"Masyarakat bangga karena kekompakkan dan keakraban serta kerjasama," kata Sihombing di rumahnya, Jalan Bhakti, Cililitan, Kamis (16/2).
Sihombing mengungkapkan, di RW 08 ini ada beberapa TPS. Namun hanya TPS 32 yang pemilihnya memilih Ahok-Djarot.
"Ada TPS lain di sini, Agus dan Anies ada yang milih tapi tetap Ahok yang unggul," ujarnya.
Sihombing menambahkan, sejumlah program di Jakarta yang manfaatnya sudah dirasakan menjadi alasan selanjutnya mereka memilih Ahok dan Djarot.
"Di sini semua mempunyai KJP untuk anak-anaknya, tentu bangga dong," terang Sihombing.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Selain itu, warga juga merasakan di bawah kepemimpinan Ahok, pelayanan administrasi di kelurahan menjadi serba cepat dan praktis.
"Jadi pas mereka ngurus dan dilihat cara kerjanya kelurahan makin baik. Kalau dulu kan mau ngurus surat ini itu bertele-tele kalau sekarang jadi simpel," jelas dia.
Padahal, kata dia, selama masa kampanye Ahok-Djarot tak pernah datang ke kawasan mereka. Bukan cuma Ahok, pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi juga tidak berkampanye di sana.
"Selama kampanye enggak pernah datang sama sekali. Mereka semua enggak ada satupun yang datang. Semua calon enggak ada yang datang ke sini. Enggak berharap didatengin, terima kasih. Kalau dateng silakan yang mau datang, terbuka tangan kita," ujar Sihombing.
Di luar itu semua, lanjut Sihombing, warganya sangat optimis Ahok-Djarot bakal unggul. Mereka mendoakan Ahok bisa meneruskan masa jabatannya sebagai Gubernur karena kebijakan-kebijakannya selama ini sudah dirasa baik.
"Kita sebagai warga sudah mengetahui dan merasakan manfaatnya Ahok. Sangat jauh terasa perbedaannya dari dulu dan sejak zaman Ahok," puji dia.
Menanggapi prediksi Pilgub DKI berlangsung dua putaran, Sihombing hanya berharap Ahok bisa kembali menang. Diyakininya, segala masalah tak membuat Ahok patah semangat dan pasti bisa melewatinya.
"Yakin seyakin-yakinnya bakalan dua putaran dan menang, Tuhan memberkati. Pak Ahok tegar dalam menghadapi masalah, kita lihat aja mukanya selalu bersinar dan dia tidak meninggalkan warganya untuk mengurusi kasusnya, itulah merupakan suatu kebanggaan dengan kita," ujar Saud.
Mereka memutuskan tak ingin memilih pemimpin baru yang dianggap belum teruji. "Enggak mau coba-coba yang baru, kita mulai dari zaman Ali Sadikin sampai Ahok, baru Ahok yang cemerlang dan greget. Yang lain gitu-gitu aja, enggak lihat gaungnya," tandasnya.
Ahok maupun Djarot belum menanggapi kemenangan telak mereka di TPS 32 Cililitan. Namun, sebaliknya pesaingnya yang juga masuk putaran dua, Anies-Sandi akan mengecek kebenarannya.
"Semuanya yang kira-kira menimbulkan pertanyaan akan dicek tapi kita tidak mau berprasangka buruk kita berprasangka baik sambil melakukan verifikasi," kata Anies.
Namun, Anies mengatakan, timnya juga akan mengevaluasi bukan hanya terjadi di TPS 32 Cililitan. Menurut Anies, sejumlah TPS yang raihan suaranya rendah bakal menjadi evaluasi timnya.
"Nanti kita akan lihat satu adalah daerah-daerah di mana kita bisa ditingkatkan suaranya kemudian yang kedua tempat-tempat di mana kita sudah berkampanye kita sudah bersosialisasi dan kita lihat nanti efeknya pada suara yang mereka berikan kepada kita lalu yang ketiga adalah kita ingin terus menyampaikan paparan karena dari temuan kita mereka yang sudah melihat program kita mendengar program kita lebih dari 60 persen menyatakan suka dan mendukung," jelas Anies.
Baca juga:
Keok di putaran pertama, relawan Agus-Sylvi beralih dukung Anies
Ahok janji banjir cuma 'mampir' di bawah satu hari
Bawaslu: Laporan dugaan pelanggaran pilgub terbanyak dari Jakarta
Jika masuk putaran kedua, kampanye Pilgub DKI hanya 10 hari
Pimpin DKI, Sandiaga Uno wajibkan pengusaha besar libatkan UMKM
Ketua PDIP Jakpus beberkan kronologi dituduh biang gaduh & dipukuli
NasDem mengaku temukan banyak kecurangan dan amburadulnya Pilgub DKI