Figur SBY dinilai melemah, pendukung Demokrat akar rumput lari ke Jokowi
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah menilai figur Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi mampu memenangkan hati rakyat. Hal itu membuat kalangan akar rumput Demokrat banyak lari mendukung Joko Widodo.
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah menilai figur Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi mampu memenangkan hati rakyat. Hal itu membuat kalangan akar rumput Demokrat banyak lari mendukung Joko Widodo.
Inas menilai koalisi Gerindra dengan Demokrat hanya terlihat erat di kalangan elite. Namun, tak disokong dukungan dari kalangan bawah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat acara syukuran ulang tahun Titiek Soeharto? Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres suara terbanyak Prabowo Subianto menghadiri acara ulang tahun Siti Hediati Hariyadi atau kerap disapa Titiek Soeharto yang ke 65 tahun di kediaman Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4) malam. Prabowo nampak hadir pukul 20:00 WIB mengenakan pakaian batik lengan panjang bermotif nuansa warna cokelat dan hitam. Kedatangannya pun disambut langsung oleh anak semata wayangnya Ragowo Hediprasetyo atau Didit dan Sekjen Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Koalisi Gerindra-Demokrat hanya tampak kuat di elite politiknya saja tapi di akar rumput keropos," kata Inas kepada wartawan, Selasa (31/7).
Inas mengatakan hal tersebut terbukti dari banyaknya kader Demokrat di tingkat DPD menjadi relawan Jokowi. Dia mencontohkan hal tersebut terjadi di DPD Demokrat Jawa Timur. Itu dia prediksi akan menyusul DPD lainnya.
"Banyak kader Demokrat di bawah yang masuk ke relawan Jokowi, bahkan bukan hanya DPD Demokrat Jatim yang sudah memastikan ke Jokowi, akan diikuti dengan DPD-DPD lainnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah pertemuan kedua ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan ketum Gerindra Prabowo Subianto, akhirnya menyepakati bergabung koalisi. Presiden keenam itu langsung menyatakan dukungan kepada Prabowo sebagai capres.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan percaya diri bakal menjadi pihak pemenang pada tanding ulang Jokowi lawan Prabowo. Sebab, SBY bakal turun gunung dan menggerakkan mesin partai. Tidak seperti 2014 ketika mereka menjadi pihak netral.
"Energinya akan berlebih, dan jangan lupa tahun lalu Demokrat, pak SBY belum menggunakan kemampuannya untuk turun dan kali ini kami turun full, jadi rematch ini akan menarik nih," kata Hinca di Hotel Gran Melia, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
Baca juga:
SBY beberkan hasil lobi-lobi tertutup dengan Jokowi
Demokrat bergabung, langkah Prabowo bentuk koalisi diyakini tambah alot
Prabowo minta SBY jadi mentornya di Pilpres 2019
SBY sebut 100 juta warga Indonesia miskin, Wapres JK lebih percaya data BPS
Dalam rapat Demokrat, SBY pesan 'AHY bukan boneka meski dia anak saya'