Ganjar: Calon tunggal di Pilkada akal-akalan partai
"Jadi kalau suatu partai tidak mempunyai kader, menurut saya itu omong kosong.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai calon tunggal di beberapa daerah merupakan akal-akalan partai politik. Gejala ini muncul umumnya di wilayah yang masih mengusung calon petahana.
"Dulu kita berpikir semua partai pasti punya calon, karena partai sebagai sumber rekrutmen kader kan. Nah kalau seperti sekarang ini banyak yang tidak mencalonkan diri. Ini seperti bagian dari akal-akalan saja," kata Ganjar saat menghadiri acara Hakteknas di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (10/8).
Ganjar menjelaskan, setiap partai pasti memiliki kader potensial untuk diusung. Tetapi karena kalkulasi politik kans menang kecil parpol memilih menunda hingga 2017.
"Jadi kalau suatu partai tidak mempunyai kader, menurut saya itu omong kosong. Semua pasti kan pengen nyalonin diri. Jadi menurut saya ini akal-akalan saja. Sekarang saya tanya, apakah semua partai siap mencalonkan kadernya menjadi kepala daerah? Jawabannya pasti siap, tapi kenapa nggak dimunculkan? Itu simpel kan. Pasti ada akal-akalan kan," tuturnya.
Akan hal itu, politikus PDIP ini berharap agar partai-partai punya tanggung jawab moral besar. Sehingga jika suatu partai tidak bisa mengajukan calon, bisa dikatakan yang dosa besar ialah partainya, karena sumber rekrutmen kadernya gagal.
"Kan enggak boleh gitu. Ya dengan kata lain, solusinya itu partai-partai yang memiliki obligasi moral yang tinggi harus mengajukan calon. Semua ini kuncinya di partai," tandasnya.