Ganjar cerita ada yang mau dukung di Pilgub Jateng tapi pakai syarat
Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo menyatakan, solusi pendidikan Indonesia bukan dengan meniru sistem dari Finlandia. Namun pendidikan harus dikembalikan pada substansi mendidik yakni menempa moral dan etika manusia.
Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo menyatakan, solusi pendidikan Indonesia bukan dengan meniru sistem dari Finlandia. Namun pendidikan harus dikembalikan pada substansi mendidik yakni menempa moral dan etika manusia.
"Saya pernah ke Finlandia ke LAN-nya, pejabat tingginya orang partai, saya tanya bagaimana anda memisahkan kepentingan politik dan profesionalisme birokrasi. Jawabnya etika," katanya dalam dialog dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah di Kantor PGRI Jalan Lontar Semarang, Sabtu (2/6).
-
Kenapa Prabu Siliwangi bertapa di Desa Pajajar? Prabu Siliwangi juga melakukan kerja sama dagang dengan bangsa Malaka hingga ke Afrika, dalam urusan rempah. Kemajuan pun tidak terbatas di perekonomian. Konon Prabu Siliwangi juga merupakan raja yang adil dan sakti. Ia banyak melakukan pencarian ilmu spiritual, salah satunya di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
-
Bagaimana suasana petilasan Prabu Siliwangi? Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Senin (16/1), suasana petilasan Prabu Siliwangi memiliki suasana yang asri.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren di Tegal? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
Ganjar bercerita, pernah menggulirkan Peraturan Gubernur tentang pembatasan emisi kendaraan di lingkungan Pemprov Jateng. Setiap hari Jumat, seluruh pegawai termasuk gubernur dilarang membawa kendaraan pribadi. Boleh naik sepeda, jalan kaki, atau kendaraan umum.
"Tapi saya cabut lagi pergub itu karena semua cheating, bawa mobil diparkir di Taman KB. Ironisnya yang pertama kali melanggar itu satpol PP yang seharusnya menegakkan pergub. Jadi ini soal moral dan etika, sistem dan regulasi nanti dulu deh," katanya.
Maka soal etika harus selesai ditingkat pemimpin, penegak hukum, dan pengajarnya sendiri. Ganjar mengaku sedih ketika mendapati kenyataan masih banyak guru yang nyogok untuk naik pangkat jadi kepala sekolah. Ia juga prihatin ada orang yang mau mendirikan sekolah tapi mencoba kolusi.
Soal ini berpangkal pada cerita Ganjar ketika dihubungi seseorang yang ingin mendirikan sekolah SMA. Orang itu menyatakan akan mendukung Ganjar pada Pilgub jika izin pendirian sekolah diterbitkan.
"Saya bilang silakan mendaftar nanti diverifikasi, eh dijawab ‘wong mau didukung kok nggak mau bantu’, saya balas lagi kalau mendukung silakan, kalau pakai syarat tidak usah," tegasnya.
Dialog dihadiri Ketua PP PGRI Jateng Widadi, Ketua Dewan Kehormatan Guru Indonesia PGRI Sudharto, Rektor Universitas PGRI Muhdi serta puluhan pengurus dan anggota PGRI Jateng lainnya.
Dalam dialog, PGRI mengakui kinerja impresif Gubernur Ganjar pada periode pertama dalam dunia pendidikan. PGRI menyatakan siap bekerja sama lebih intensif dengan Ganjar Pranowo ketika nanti menjabat lagi pada periode kedua.
Sudharto menyoroti tanggung jawab pendidikan lebih baik dikembalikan ke sekolah. Ia yakin kepala sekolah mampu mengemban amanat itu. "Pendidikan karakter, budi pekerti akan jalan, dikembalikan ke sekolah saja," katanya.
(mdk/rnd)