Ganjar-Mahfud Pakai Baju Putih Bertuliskan Sat-Set dan Tas-Tes Saat Debat Capres, Ini Maknanya
Hasto Kristiyanto mengungkapkan makna tulisan Sat-Set dan Tas-Tes pada baju Ganjar-Mahfud.
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengungkapkan makna tulisan Sat-Set dan Tas-Tes pada baju Ganjar-Mahfud.
Ganjar-Mahfud Pakai Baju Putih Bertuliskan Sat-Set dan Tas-Tes Saat Debat Capres, Ini Maknanya
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengungkapkan makna tulisan Sat-Set dan Tas-Tes pada baju yang dipakai paslon nomor urut tiga saat debat perdana capres pada Selasa (12/12) malam.
- Tak Hanya Ikut Berburu Takjil, Momen Bapak-bapak Beragama Katolik Borong Baju Koko Ini Curi Perhatian Warganet
- Ganjar dan Mahfud Bakal Bikin Kejutan soal Kostum Dalam Debat Mendatang
- VIDEO: Ganjar Pakai Baju Ada Rote NTT, Mahfud Baju Khas Madura di Debat Cawapres
- Resmi Jadi KSAD, Ini Potret Masa Muda Jenderal Maruli Simanjuntak yang Pernah Digendong Capres
Makna Sat Set
Hasto menjelaskan, Sat-Set memiliki pesan bahwa Ganjar akan memberikan solusi atas sebuah permasalahan dengan cepat dan tepat.
"Sat-Set itu suatu solusi cepat, suatu solusi tepat. Maka di dalam penyampaian visi misi Pak Ganjar mampu menyampaikan problematika dari masyarakat Indonesia," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Nantinya, kata Hasto, solusi itu bakal didapatkan dengan blusukan dan turun ke lapangan langsung bertemu dengan rakyat.
"Kemudian solusi yang ditawarkan jadi sat-set gaspol blusukan dan tinggal di rumah rakyat. Itu artinya akselerasi agar masalah rakyat itu cepat ditanggapi oleh pemimpin nasionalnya," ujar Hasto.
Kemudian untuk Tas-Tes, lanjut Hasto, hal itu bermakna semangat Mahfud untuk menegakan keadilan di Indonesia. Tulisan Tas Tes pada baju Mahfud juga dilengkapi dengan gambar timbangan pada dada bagian kiri.
"Tas-Tes dari Prof Mahfud dengan lambang timbangan itu mencerminkan spirit keadilan bahwa di dalam menegakkan keadilan itu rakyat tidak boleh menjadi korban dari ketidakadilan termasuk yang dilakukan oleh aparatur negara,"
jelas Hasto.
merdeka.com
"Sengketa lahan sering mengorbankan rakyat maka rakyat harus dibela sehingga keadilan dalam bentuk timbangan yang menjadi lambang Prof Mahfud ini keadilan dalam ranah ekonomi keadilan, akses pendidikan yang mau masuk jadi aparatur negara, TNI/Polri, birokrasi tidak ada lagi pungutan liar. Ini yang akan terus diperjuangkan tas-tes sehingga fokus pada persoalan," tutup Hasto.