Gerah popularitas Ahok disebut turun, Golkar bikin survei tandingan
Gerah popularitas Ahok disebut turun, Golkar bikin survei tandingan. Hasil survei LSI yang menyebut elektabilitas calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turun, ternyata bikin gerah Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini berencana membuat survei tandingan, yang diambil dari internal.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut elektabilitas calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turun, ternyata bikin gerah Partai Golongan Karya (Golkar). Partai berlambang pohon beringin ini berencana membuat survei tandingan, yang diambil dari kalangan internal.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menyatakan, telah menggelar survei secara intenal untuk mengetahui elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017. Hasilnya akan diumumkan ke publik akhir Oktober mendatang.
"Kalau menanggapi LSI kita juga punya survei internal. Lagi berjalan. Insya Allah sebelum akhir bulan (Oktober) sudah kita rilis, karena memang sampelnya besar di atas seribu. Data yang kita punya tidak semuanya sama dengan rilis yang ada sekarang," ungkap Fayakhun kepada awak media di kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/10).
Fayakhun melanjutkan, hasil rilis LSI yang menyatakan elektabilitas Ahok dan Djarot menurun disebabkan masyarakat masih menunggu beberapa pasangan penantang lain dan resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Sebab, pada awalnya banyak kandidat yang bermunculan dan digadang-gadang menjadi penantang Ahok di Pilgub.
"Contoh dikatakan turun, tapi jangan salah unside voters-nya juga naik. Nah ini efek, efek dari orang. Kemarin kan orang cuma tahunya "Ahok, Ahok, Ahok" lalu meraba-raba bu Risma. Kemudian meraba-raba Sandiaga. Begitu mendaftar beneran. Ternyata muncul pak Anies. Ternyata muncul pak Agus, ternyata muncul bu Sylvi," lanjutnya.
Menurutnya, untuk mengukur elektabilitas tersebut, seharusnya para pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur harus menyampaikan program-program unggulannya di masa kampanye. Sebab, masyarakat dapat menilai program yang dicanangkan para pasangan.
"Ini rupanya orang langsung 'wah entar dulu', entar dulunya ini menyebabkan semuanya mengalami perubahan dan unside voters-nya naik. Kalau mau lebih akurat tunggu sampai kampanyenya mulai. Programnya diketahui oleh publik, nah itu sudah mulai lebih akurat," tandas Fayakhun.
Diketahui, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan kajian terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Dari hasil survei, LSI menyimpulkan jika pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat tetap kuat, namun popularitasnya terus menurun.
Tim peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan berdasarkan catatan survei yang dilakukan sejak Maret sampai Oktober 2016 elektabilitas Ahok terus merosot. Di mana elektabilitas Ahok pada Maret silam mencapai 59,3 persen, namun pada Oktober turun menjadi 31,4 persen.
Baca juga:
Isu SARA tak pengaruh, Ahok-Djarot tetap dipilih 42,5% umat Muslim
Survei Populi Center: Elektabilitas Ahok 45,5 persen
Tren menurun, Ahok bilang 'saya harus kerja lebih baik'
Ahok: Kalau cuti masa kita ketok palu APBD 2017 baru Februari!
Nasib Nusron & Teman Ahok, pendukung setia terhempas dari timses
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa hasil survei LSI mengenai pasangan Kaesang-Ahmad Luthfi? Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, jika Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dipasangkan dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi akan menjadi duet paling unggul di Pilkada Jawa Tengah. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, menjelaskan jika dilakukan simulasi tiga pasangan maka duet Kaesang-Ahmad Luthfi akan unggul sebesar 41,9 persen.