Gerakan Muda Golkar tak ingin ada rekayasa politik di Munaslub
Belakangan Partai Golkar hampir berada dalam zona 'black hole' akibat dari rentetan konflik di internal
Inisiator Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia berharap penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) bisa dimanfaatkan secara positif. Hal ini agar partai Golkar tidak tenggelam dari sejarah.
Menurutnya, belakangan ini Partai Golkar hampir berada dalam zona 'black hole' akibat dari rentetan konflik di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Munaslub harus dijadikan momentum penting untuk perubahan. Karena hampir terjadi Golkar hilang ke dalam Black Hole," ujar pria yang akrab disapa Bang Doli itu di Jakarta, Minggu (8/5).
Bersamaan dengan peluncuran bukunya yang berjudul 'Mengembalikan Golkar ke Hati Rakyat' Doli juga menyampaikan Golkar dinilai sedang jauh dengan masyarakat. Alasannya, menurut Doli tidak lain seluruh Kader Golkar sibuk dengan anggaran politik, bagi-bagi jatah jabatan dan lainnya.
Hal inilah yang membuat Golkar seakan-akan acuh terhadap kewajibannya sebagai perwakilan masyarakat terhadap pemerintah baik legislatif ataupun eksekutif.
"Ada kesadaran di kita bahwa Golkar pada hari ini dikesankan jauh dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Tidak heran jika masyarakat ditanya soal Parpol (partai politik) jawabannya negatif," jelasnya.
Selain itu, menjelang Munaslub nanti diharapkan tidak ada rekayasa politik. Dia memprediksi jika hal itu terulang bukan tidak mungkin konflik di internal partai akan kembali pecah.
"Saya ragu cara-cara yang dilakukan diulang lagi (rekayasa politik) maka rekonsiliasi itu terulang," tukasnya.
Seperti diketahui, tanggal 15 Mei mendatang Golkar akan mengadakan munaslub di Bali sekaligus memilih ketua umum baru. Ada delapan calon ketua umum yang sudah terdaftar dalam pemilihan ketua umum baru Golkar, kedelapan orang tersebut adalah Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Sebelumnya, pada acara munaslub nanti para calon ketua umum diharuskan membayar Rp 2 miliar. Namun hal tersebut menuai banyak pro dan kontra, hingga akhirnya 'uang mahar' diturunkan menjadi Rp 1 miliar. Dari delapan calon ketua umum, dua diantaranya enggan membayar mahar dengan alasan hal tersebut tidak sesuai dengan ruh demokrasi politik.
Dua caketum tersebut adalah Indra Bambang Utoyo dan Syahrul Yasin Limpo. Meski keduanya tidak membayar mahar Golkar tetap meloloskan keduanya.
Baca juga:
Pilpres ikut andil terjadinya konflik di Partai Golkar
Syahrul Yasin Limpo belum pikirkan akan mundur dari Gubernur Sulsel
Syahrul Yasin ogah komentar soal caketum Golkar yang setor uang
Lolos tanpa mahar, Syahrul sebut Golkar hapus stigma partai uang
Polemik Rp 1 M dan kepemimpinan orang Jawa di Golkar
Akom makin pede dapat nomor 1, Setnov ngaku beruntung dapat nomor 2
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.