Gerindra Disebut dapat Jatah Menteri, PKS Tidak Mau Iri dan Dengki
Setelah bertemu Presiden Jokowi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum Partai Politik pendukung Jokowi. PKS menilai, pertemuan itu sebagai langkah yang baik agar politik tidak tegang.
Setelah bertemu Presiden Jokowi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum Partai Politik pendukung Jokowi. PKS menilai, pertemuan itu sebagai langkah yang baik agar politik tidak tegang.
"Koalisi pendukung 02 (Prabowo-Sandiaga) secara resmi sudah dipersilakan mengambil sikap sendiri-sendiri oleh Capres 02. Oleh karenanya, PKS menghormati pilihan-pilihan politik masing-masing partai," kata Wakil Sekretaris Fraksi PKS, Sukamta kepada Liputan6.com, Senin (14/10/2019).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kenapa PKS menyarankan Jokowi mengundang Ganjar, Prabowo, dan Anies makan siang di Istana? Menurut Aboe, langkah tersebut menunjukkan sikap pemimpin yang bijak. "Saya sarankan Bapak Presiden yang terhormat, undanglah capres-capres yang Bapak anggap layak jadi presiden untuk makan siang sambil santai, ngobrol-ngobrol, curhat-curhat bersama, keren."
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Bagaimana menurut PKS, pertemuan Jokowi dengan para capres bisa membangun persatuan Indonesia? Dia menilai, jika pertemuan antara Jokowi dan ketiga kandidat capres terkuat itu terlaksana, maka persatuan Indonesia akan semakin baik. Sebab, seluruh tokoh terlihat bekerja sama membangun bangsa. "Bagus, saya senang itu. Itu berpikir matang dan dewasa. NKRI ini negara lagi baik-baik. Segala sesuatu kalau digabung dengan pemikiran-pemikiran positif untuk membangun NKRI ke depan itu positif."
Dia menuturkan, silahturahmi pimpinan parpol baik. Agar politik tidak tegang terus.
"Kami melihat silaturahim antarpimpinan partai itu bagus, supaya kehidupan politik kita tidak tegang. Dan itu tidak mesti berakhir dengan bagi-bagi kursi di kabinet kan," jelas Sukamta.
Termasuk kabar Gerindra mendapatkan jatah kabinet, PKS tak akan mempermasalahkan.
"Dalam hidup, kita diajari untuk tidak boleh iri dan dengki pada rezeki orang lain. Dalam politik kalau ada partai yang memperoleh kursi di kabinet dan mereka happy, ya kami persilakan saja. Itu barangkali yang terbaik untuk mereka dan untuk negara," ungkap Sukamta.
Justru, masih kata dia, ini kesempatan Gerindra untuk berkarya bagi Indonesia. "Itu kesempatan untuk berkarya bagi negeri ini," tukasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PKS Berharap Gerindra dan Demokrat Tetap di Luar Pemerintah
Prabowo Dekat dengan Jokowi, PKS Pilih Tetap Jadi Oposisi
Politikus PKS Minta Pengawalan Menteri Diperketat
Wiranto Ditusuk, PKS Minta SOP Pengamanan Pejabat Dievaluasi
PKS Ingatkan Perlu Kegentingan Memaksa untuk Keluarkan Perppu KPK