Gerindra: Kesimpulan saya sederhana, Ahok pasti kalah
Keyakinan ini didasari dari survei Poltracking yang menyebutkan elektabilitas Ahok tak pernah lebih dari 50 persen.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria meyakini bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan kalah di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Keyakinan ini didasari atas hasil survei lembaga Poltracking Indonesia yang menyebutkan elektabilitas Ahok tak pernah lebih dari 50 persen.
"Kesimpulan saya sederhana, Ahok pasti kalah," kata Riza saat menghadiri survei Poltracking Indonesia terkait Cagub DKI di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (15/9).
Dalam survei Poltracking Indonesia menyebutkan Ahok memang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju di Pilgub DKI. Elektabilitas Ahok yaitu 40, 77 persen. Sedangkan, menurut Riza, seharusnya seorang petahana dapat mampu memiliki elektabilitas lebih dari 50 persen bahkan mencapai 75 persen.
"Jika survei hari ini hasilnya di bawah 50 persen, judul saya tidak salah, Ahok pasti kalah," katanya.
Sementara, ihwal bakal calon Gubernur dari Partainya, Sandiaga Uno dinilai Riza mampu mengalahkan Ahok. Meski elektabilitas Sandiaga Uno lebih kecil bahkan terlampau jauh dari Ahok. "Kami yakin bisa memenangkan kontestasi," ujarnya.
Hasil Survei Poltracking Indonesia menyebutkan dari segi elektabilitas, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memang memiliki elektabilitas tertinggi dan jauh lebih unggul dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini, disusul kemudian Bakal Cagub dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno dan mantan Mendikbud Anies Baswedan.
"Terkait elektabilitas, mayoritas publik memilih Ahok 40,77 persen, disusul Risma 13,85 persen, Sandiaga Uno 9,23 persen dan Anies Baswedan 8,92 persen," kata Hanta Yudha.
Survei Poltracking Indonesia ini dilaksanakan pada tanggal 6-9 September 2016 dengan menggunakan metode multi-stage random sampling. Jumlah responden 400 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 4.95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan GKI Cimanuk didirikan? Merujuk laman gkiswjabar.org, bangunan bernama GKI Cimanuk ini berdiri pada 13 Desember 1858, di Jalan Cimanuk, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu.
Baca juga:
Perjodohan Risma-Sandiaga kian menguat jelang pendaftaran di KPU
Ahok ke Sandiaga: Tak usah banyak omong, belum pernah jadi pejabat!
Soal Pilgub DKI, Sandiaga umumkan cawagub 23 September
Ada Maia Estianty di antara Ahok dan Ahmad Dhani
PAN hampir pasti dukung Sandiaga, tinggal diformalkan dalam surat
Ahok minta PDIP siapkan tiket Pilgub bila ingin Djarot jadi wagub