Gerindra nilai wajar Jokowi minta maaf ke Malaysia soal kabut asap
Asril Hamzah Tanjung meminta agar hal itu tak dibesar-besarkan.
Politikus Gerindra Asril Hamzah Tanjung menilai wajar apabila benar Presiden Joko Widodo merasa malu dan meminta maaf ke Malaysia yang terkena asap dampak dari kebakaran hutan yang terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dia pun meminta permintaan maaf tersebut jangan dianggap sebagai sebuah hal yang harus dibesar-besarkan.
"Jangan diartikan politis kalau kita meminta maaf lantas dipikir macam-macam," kata Asril di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/10).
Dia menilai permintaan maaf tersebut merupakan sebuah ciri khas orang melayu yang diketahui memiliki sikap santun.
"Gaya orang melayu kan gitu ya," tandasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Tun Najib Razak menceritakan ulang hasil pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, kepada wartawan di Kuala Lumpur kemarin (12/10). Keduanya sempat menyinggung bencana asap bersumber di Sumatera yang turut mengganggu aktivitas Negeri Jiran sejak dua bulan terakhir.
PM Najib mengatakan Presiden Jokowi menyesalkan bencana asap yang tak kunjung dipadamkan. "Secara tidak langsung Presiden Jokowi meminta maaf, bahkan merasa tertekan dan malu," kata Najib seperti dilansir the Star.
Kepada orang nomor satu Malaysia itu, Jokowi disebut berjanji akan segera menangani asap, karena memang tidak ada yang sengaja membiarkan bencana ini berlangsung terus menerus.
"Bencana asap terjadi karena situasi yang rumit," kata Najib menirukan Jokowi.