Gerindra pakai Jokowi & Mega agar populer di sosial media
Jokowi dijadikan sasaran 'tembak'. Kadang Jokowi diserang, kadang dibuat positif,
Dalam survei penggunaan sosial media oleh Katapedia, Partai Gerindra menduduki posisi paling atas untuk popularitas sebanyak 19,6 persen. Popularitas itu didapatkan Gerindra karena konsisten membangun pesona Prabowo di Twitter.
"Tim sosial media Gerindra menggunakan isu yang berubah-ubah tiap hari dan tiap minggu. Gerindra terus naik di sosial media karena jadikan Jokowi sebagai sasaran 'tembak'. Kadang Jokowi diserang, kadang dibuat positif," kata CEO Katapedia Sosial Media Research Center Deddy Rahman dalam rilis survei 'Mengintip Strategi Partai Politik di Sosial Media Menjelang 2014' di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/12).
Deddy mengatakan, dengan terus berubahnya isu pembicaraan di sosial media membuat Gerindra sering dibicarakan. Selain itu, dengan strategi hebat di sosial media, Gerindra membuat pembicaraan jadi terpecah.
"Tim sosial medianya terlalu banyak melempar isu. Maka pembicaraan di sosial media menjadi pecah," papar Deddy.
Dari data yang dijaring Katapedia, lanjut Deddy, Gerindra terus mengaitkan isu Jokowi dan Megawati. Ini dilakukan agar Gerindra tetap menjadi pembicaraan di sosial media.
"Isunya seperti, tagih janji Mega-Prabowo untuk menjegal pencapresan Jokowi. Kemudian mengkampanyekan pasangan Jokowi dan Prabowo. Dukung Jokowi jadi capres. Jokowi top survei tapi belum capres, Prabowo sudah capres. Jokowi tetap di DKI. Prabowo lebih hebat dari Jokowi. Blusukan Jokowi adalah kampanye gratis dengan dana negara, dan lain-lain," papar Deddy.
Deddy menerangkan, strategi Gerindra menyerang Jokowi atau menyanjung Jokowi hanya sebagai sasaran tembak. Menurutnya, itu hanya strategi Gerindra agar jadi populer di media sosial.
"Untuk menjadi populer maka harus tembak yang populer. Ini seperti berteman dengan orang yang wangi, maka Anda ikut wangi," terang Deddy.
Survei Katapedia berlangsung sejak 1 November hingga 1 Desember 2013. Survei sosial media menggunakan mesin pencari khusus yang menyerap semua pembicaraan akun di Facebook dan twitter berdasarkan sentimen pembicaraan terhadap partai politik.