Gerindra & PAN sepakat tak dukung Ahok, Golkar masih malu-malu
Partai Golkar masih mempertimbangkan untuk mengusung Ahok di Pilgub DKI 2017
Partai politik terus bermanuver mencari pesaing calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2017. Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah bertemu untuk menyamakan pandangan soal Pilgub DKI 2017 yang waktunya kian mepet.
Pada Rabu (18/5) kemarin, partai besutan Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan itu telah menyepakati tidak mendukung calon incumbent Ahok sebagai gubernur DKI periode 2017-2022.
Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Partai Gerindra, Syarif mengatakan, pertemuan itu diwakili Ketua DPW PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo.
"Kemarin mereka mampir untuk bersilaturahim dan penjajakan koalisi," kata Syarif saat dihubungi, Jakarta, Kamis (19/5).
Dia mengungkapkan, silaturahmi tersebut merupakan langkah awal yang dilakukan kedua partai sebelum nantinya resmi berkoalisi.
"Jadi dengan PAN kita baru penjajakan koalisi dulu dan menyamakan persepsi. Hasilnya yaitu sama, PAN tidak ke Ahok," terangnya.
Berbeda dengan Partai Gerindra dan PAN, Partai Golkar masih malu-malu untuk menentukan sikap mendukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta. Partai berlambang pohon beringin ini mengaku tengah melakukan survei bakal calon gubernur yang cocok untuk diusung.
"Golkar DKI akan melaporkan hasil survei calon-calon gubernur yang dilakukan oleh Partai golkar DKI. Hasil dari wawancara dan tanya jawab kepada 1.200 responden di seluruh DKI sampai kepulauan seribu melalui multistage random sampling," kata Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Zainuddin saat dihubungi, Rabu (18/5).
Tujuan survei untuk mencari tokoh yang disenangi dan punya elektabilitas tinggi di masyarakat. Nantinya, hasil survei ini akan disampaikan langsung Ketua Umum terpilih, Setya Novanto (Setnov) untuk ditindak lanjuti.
"Dari survei ini kita akan tahu siapa tokoh yang disenangi oleh masyarakat Jakarta dan pas untuk jadi gubernur. Kita akan sampaikan kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto," jelasnya.
Secara terpisah, politisi Golkar Firman Soebagyo menegaskan, partainya belum menemukan satu nama yang kuat untuk diusung. Meski demikian, nama-nama yang belakangan muncul dan menyatakan ingin maju Pilgub DKI menjadi pertimbangan termasuk calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kemungkinan bisa selalu terjadi (mendukung Ahok), dulu Pak Ahok pernah menjadi Fraksi Golkar. Memang kalau lihat karakter orangnya meledak-ledak, tentunya kalau itu nanti katakanlah Ahok menjadi calon dari Golkar, tentunya Golkar akan memberikan masukan-masukan bahwa karakteristik seorang pemimpin harus soft tidak boleh seperti itu. Kan kita harus menghormati culture budaya Betawi. Tidak bisa disamakan dengan kelompok Ahok," ungkapnya.
Partai Golkar selama ini terlihat lebih pasif di tengah aksi manuver partai politik menjelang Pilgub DKI tahun depan. Di pentas Pilgub DKI, Partai berlambang pohon beringin ini harus berkoalisi dengan partai lain. Sebab Partai Golkar hanya memiliki 9 kursi di dewan dan syarat untuk mengusung calon minimal harus mengantongi 22 kursi.
Baca juga:
Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa
Momen-momen Ahok merasa dizalimi dan difitnah
Manuver Setya Novanto, puji Ahok hingga dukung Jokowi 2019
Ahok jamin tak ada kompensasi pemberian lahan 34 ha dari Kodam Jaya
Ahok sebut normalisasi Ciliwung lambat karena dirinya terlalu santun
Soal Pilgub DKI, Ketum Golkar puji kinerja Ahok
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
Tak kalah menarik:
4 Jenderal bintang dua calon kuat Kabareskrim Polri
Empat perempuan jelita berani melawan ISIS
Jungkir balik Polda buktikan Jessica pembunuh Mirna
Gaji Rp 3 juta mau beli mobil, pertimbangkan dulu 5 hal krusial ini
Temuan mengagumkan listrik murah para mahasiswa