Gerindra pastikan Prabowo deklarasi setelah Jokowi tetapkan cawapres
Partai Gerindra akan segera mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, deklarasi itu baru akan dilakukan setelah ada pengumuman calon wakil presiden dari calon presiden petahana, Joko Widodo.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan partainya akan segera mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres) untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, deklarasi itu baru akan dilakukan setelah ada pengumuman calon wakil presiden dari calon presiden petahana, Joko Widodo (Jokowi).
"Kan jelas dari statement Pak Prabowo bahwa Pak Prabowo akan mendeklarasikan setelah Pak Jokowi mendeklarasikan wapresnya. Kalau saya sih acuannya kata Pak Prabowo," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
Di tempat yang sama, hal itu langsung direspon oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno. Menurutnya pihak penantanglah yang harus mendeklarasikan terlebih dahulu.
"Apa enggak kebalik? Kalau dalam permainan catur, juara bertahan bisa memilih bidak putih atau bidak hitamnya. Kalau dalam pertandingan tenis internasional, atau sepakbola, juara bertahan mendapat tempat kehormatan, tidak bertanding dalam kualifikasi," ujarnya.
"Jadi artinya mestinya challanger ini yang menentukan paslonnya dulu," lanjutnya.
Hendrawan menegaskan jika Gerindra melakukan itu sebagai strategi untuk menggaet partai koalisi yang mengundurkan diri dari koalisi Jokowi, itu tidak akan terjadi. Dia pun mengingatkan Gerindra untuk fokus mencari tambahan koalisi untuk bisa melenggang ke Pilpres 2019.
"Itu harapan yang semu ya, harapan semu. Karena yang sekarang penting bagi siapapun yang ingin maju sebagai capres, membangun koalisi 20 persen, persyaratan. Itu dulu," ucapnya.
Baca juga:
Soal Cawapres Prabowo, Desmond sebut PKS-Gerindra sudah sepaham
Demokrat sebut kritik Jokowi ke SBY tak pengaruhi koalisi Pilpres 2019
Didesak soal cawapres Jokowi, PDIP analogikan juara bertahan tak tanding kualifikasi
Gerindra kerucutkan nama Cawapres, PKS yakin dipilih jadi pendamping Prabowo
PKS minta Jokowi fokus tunaikan janji, daripada bandingkan era SBY
Cak Imin bermanuver karena tak dapat sinyal dari Jokowi jadi cawapres