Gerindra rasional, lirik posisi cawagub Jabar sekaligus buka peluang koalisi lain
Dalam poros koalisi bersama PAN dan Demokrat, Gerindra punya kans mengusung kadernya untuk diplot mengisi posisi calon wakil gubernur. Selain itu, Gerindra masih membuka kemungkinan menambatkan pilihan politik pada calon lain. Dia mengaku sudah bertemu dengan DPD Partai NasDem yang sejak awal mengusung Ridwan Kamil.
Sikap politik Partai Gerindra mulai melunak. Partai besutan Prabowo Subianto ini mengaku sadar diri dengan posisi mereka di poros koalisi yang digagas dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Gerindra juga tidak menutup kemungkinan keluar dari poros koalisi PAN dan Demokrat.
Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi menuturkan, dalam poros koalisi PAN dan Demokrat, nama Deddy Mizwar semakin kuat digadang-gadang sebagai bakal calon gubernur Jabar. PAN sudah memastikan mendukung Deddy Mizwar. Demokrat diperkirakan bakal menyusul.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
"Kalau Demokrat final untuk memutuskan Pak Demiz (sapaan Deddy) dan diusulkan ke poros baru, Gerindra tetap akan terima," kata Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi pada wartawan, Rabu (8/11).
Jika PAN dan Demokrat bergabung maka kekuatan suara mereka 16 suara. PAN memiliki empat suara, sedangkan Demokrat dengan 12 suara. Sementara Gerindra memiliki 11 suara. Dengan bekal tersebut, Gerindra punya kans mengusung kadernya untuk diplot mengisi posisi calon wakil gubernur.
"Posisi wakil semakin mengerucut tinggal di Gerindra, jadi kami rasional (tetap di poros baru). Wajar Demokrat dan PAN mengusung Jabar satu (cagub) dan Gerindra Jabar dua (cawagub)," tuturnya.
Selain itu, Gerindra masih membuka kemungkinan menambatkan pilihan politik pada calon lain. Dia mengaku sudah bertemu dengan DPD Partai NasDem yang sejak awal mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur. Mulyadi menjelaskan, pertemuan itu hanya penjajakan untuk membuka opsi koalisi dengan partai lain. Ini untuk mengantisipasi koalisi poros baru tidak berjalan mulus.
"Pertemuan itu (Gerindra - NasDem) sebagai bahan untuk laporan ke DPP dan menjadi opsi lain jika koalisi poros baru tidak terlaksana," ucapnya.
(mdk/noe)