Gerindra sarankan Jokowi ganti Kepala BNPT, Kepala BIN, Panglima TNI dan Kapolri
Wakil Ketua Komisi VIII ini menjelaskan, dalam memberantas terorisme diperlukan komitmen dam keseriusan yang konkret. Hal itu, kata dia, berguna untuk kembali menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah bisa mengatasi terorisme.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan perlu keseriusan pemerintah dalam menumpas tindak pidana terorisme yang belakangan ini marak terjadi. Dia menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot pejabat terkait pemberantasan tindak terorisme yang tidak memiliki komitmen untuk memberantas aksi teror tersebut.
"Jika mereka tidak sanggup menyatakan komitmen dan kesanggupannya untuk menumpas atau menghancurkan terorisme dalam kurun waktu yang ditetapkan, maka presiden atau pemerintah harus mencari dan meminta komitmen dan kesanggupan pejabat baru Kepala BNPT (Badan Nasional Penaggulangan Terorisme), Kapolri, Kepala BIN (Badan Intelejen Negara), Panglima TNI dan lain-lain," katanya, Rabu (16/5).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Dia menuturkan, jika para pejabat tersebut menyatakan siap memberantas terorisme maka bisa tetap menjabat di posisinya. Bahkan, tambahnya, para pejabat itu harus diberikan fasilitas tambahan yang memadai.
"Jika pejabat pejabat tersebut menyanggupi untuk menghancurkan terorisme dalam jangka waktu tertentu, maka lanjutkan posisinya dan percayakan serta dukung dana dengan fasilitasi kerja," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi VIII ini menjelaskan, dalam memberantas terorisme diperlukan komitmen dam keseriusan yang konkret. Hal itu, kata dia, berguna untuk kembali menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah bisa mengatasi terorisme.
"Langkah-langkah kongkret dan sungguh sungguh, rakyat percaya pemerintah bisa menumpas dan menghancurkan terorisme yang sudah berulang kali melakukan aksi biadab yang menyakiti rakyat," ucapnya.
Sodik menambahkan, pemerintah juga harus meminta komitmen dari kementerian serta kelompok agama.
"Pemerintah juga harus minta komitmen dan kesanggupan pejabat yang terkait dengan iklim terorisme seperti Menag, Mendikbud, Mensos, Mendesa, Menteri KUKM, MUI, Dewan Gereja, Ormas Islam dan lain-lain," tandasnya.
Baca juga:
Gerindra sebut teror bom bukti ketidaksiapan pemerintah dan polisi
Memprediksi satu nama cawapres sudah dikantongi Prabowo
Dituduh partai pendukung teroris, Gerindra polisikan 11 akun medsos
Aryo Djojohadikusumo: Teror bom bentuk perlawanan pada Pancasila & Kebhinnekaan
Yakin tak salah, Timses Asyik sesalkan tindakan kasar di debat Pilgub Jabar