Gerindra sebut ribut Rizal & Sudirman gara-gara Jokowi
Masalah perpanjang kontrak Freeport merupakan keputusan Jokowi.
Menko Kemaritiman Rizal Ramli kerap berbeda pandangan pandangan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Salah satunya soal perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia baru-baru ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta menjelaskan masalah ini.
Politisi Gerindra Desmond J Mahesa menegaskan, masalah perpanjang kontrak Freeport merupakan keputusan Jokowi. Sehingga bukan masalah penting kedua menteri itu bersitegang.
"Aku pikir tidak ada yang masalah dengan mereka. Seharusnya tanya Jokowi kenapa mau perpanjang (kontrak Freeport). Keinginan perpanjang itu kan pasti maunya Presiden. Jadi jangan salahin menterinya," kata Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (16/10).
Lebih jauh, Wakil Ketua Komisi III DPR ini menyatakan, seharusnya Jokowi angkat suara perihal keinginan perpanjangan PT Freeport itu. Pihaknya menaruh curiga pastinya ada kepentingan lain.
"Misalnya kenapa Jokowi mau perpanjang ini. Kan pasti ada apa-apanya diperpanjang itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Sudirman Said memberi isyarat bakal mempercepat perpanjangan masa operasi PT Freeport Indonesia yang sejatinya bakal habis pada 2021. Sikap yang seakan menyetujui perpanjangan tersebut menuai protes keras Rizal Ramli.
Menko Rizal menyebut sikap Menteri Sudirman melangkahi wewenangnya. Dia juga tidak habis pikir mengapa Menteri Sudirman rela menggadaikan negara kepada asing.
"Saya juga nggak ngerti, dia begitu ngeyel membela Freeport. Beliau itu dibayar dan digaji oleh rakyat Indonesia, kok justru membela Freeport," ujarnya di Jakarta, Senin (12/10).
Menurutnya, Menteri Sudirman seharusnya mengikuti aturan mengenai perpanjangan kontrak tambang. Di mana perpanjangan baru bisa dilakukan dua tahun sebelum masa kontrak berakhir.
"Itu tindakan yang melampaui wewenang dari Menteri ESDM. Dia tidak bisa seenaknya berkata tentang wewenang ini. Sudirman harusnya mengikuti wewenang pemerintah. Jadi, bapak menteri ini memang keblinger dan seenaknya," kata Menko Rizal.