Gerindra tanyakan kasus Novel, PDIP ungkit kasus penculikan aktivis 1998
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, menuding isu ini sengaja kembali diangkat menjelang pemilu untuk menyerang Prabowo yang maju sebagai calon presiden. "Ini kaset rusak yang diulang-ulang dimanfaatkan untuk pemilu mendeskreditkan Pak Prabowo," ucapnya.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, mempertanyakan komitmen Presiden Joko Widodo dalam pemberantasan korupsi. Dia mengangkat kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang sudah setahun lewat tak terungkap.
Andre mengkampanyekan, kalau di 2019 sang Ketua Umum Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden, Gerindra bakal mengawal agar kasus tersebut bisa dituntaskan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
"Novel Baswedan sudah 16 bulan tidak bisa diselesaikan Pak Jokowi. Jalau Pak Prabowo, tiga bulan 100 hari tidak bisa Kapolrinya kita copot," ujar Andre dalam diskusi lembaga survei KedaiKopi bertajuk 'Benarkah Indonesia Surga bagi Koruptor', di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Namun, pernyataan itu langsung disanggah oleh politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu. Anggota Komisi III DPR ini mengungkit kasus pelanggaran HAM penculikan aktivis 1998 yang menyeret Prabowo ketika Danjen Kopassus.
"Yang dulu ke mana bos yang hilang dicari-cari?" balas Masinton.
Hal tersebut langsung dijawab oleh Andre. Dia malah melemparkan masalah ke Panglima ABRI ketika itu, Jenderal Wiranto. Dia diketahui menjadi Menko Polhukam saat ini.
"Kalau kasus penculikan dicatat nih, tanya Pak Wiranto, Panglima ABRI saat itu," jawab Andre.
Andre menampik keterlibatan Prabowo yang juga diangkat kembali dengan keluarnya dokumen berisi telegram laporan staff kedutaan besar AS Agustus 1997- Mei 1999. Dalam dokumen yang dirilis Arsip Keamanan Nasional AS (NSA), terungkap percakapan Prabowo dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS, Stanley Roth.
Dia menjelaskan bahwa tak mungkin penculikan itu dilakukan Prabowo. Sebab, beberapa aktivitas justru bergabung dalam Gerindra yang dibangun Prabowo.
"Memang tim mawar ambil 9 orang diamankan mereka hidup bahkan 3 orang masuk Gerindra, dua orang anggota DPR RI temennya Masinton, satu orang Pak Haryanto Taslam, anaknya dua periode di Gerindra," kata Andre.
"Kalau yang lenyap yang hilang yang enggak pulang, ini sikap resmi partai Gerindra silakan tanya Panglima TNI Jenderal Wiranto yang sekarang jadi Menkopolhukam," imbuhnya.
Andre menuding isu ini sengaja kembali diangkat menjelang pemilu untuk menyerang Prabowo yang maju sebagai calon presiden.
"Ini kaset rusak yang diulang-ulang dimanfaatkan untuk pemilu mendeskreditkan Pak Prabowo," ucapnya.
Baca juga:
Bahas format koalisi, PAN segera bertemu dengan Demokrat, PKS dan Gerindra
Kisah 'perseteruan' Megawati dan SBY, berawal dari Pilpres 2014
PPP: Jangan suudzan, PP Nomor 32 bukan untuk jegal kepala daerah maju pilpres
PDIP sindir SBY selalu mengeluh soal hubungan dengan Mega saat jelang pemilu
Cerita SBY tiga kali tolak ajakan Jokowi gabung koalisi
SBY: Saya tak tahu apakah Pak Zul nanti satu koalisi tapi chemistry selama ini cocok
Survei LSI Denny JA sebut elektabilitas Airlangga sebagai cawapres meroket