'Gertakan-Gertakan' Mantan Jenderal TNI Moeldoko pada Kubu Prabowo
Mantan Jenderal TNI ini beri gertakan pada kubu Prabowo. Siapa dia?
Tensi politik menjelang Pilpres 2019 menghangat. Saling kritik dan gertak terjadi. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin, Moeldoko misalnya, dalam beberapa momen menanggapi kritik keras dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam pernyataannya, mantan Panglima TNI ini seperti memberikan pesan tegas pada kubu Prabowo.
Seperti apa 'gertakan-gertakan' mantan Jenderal TNI ini pada kubu Prabowo Subianto, berikut ulasannya:
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto terhadap calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana Prabowo Subianto memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat? Prabowo memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 1974 sebagai seorang Letnan Dua setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Moeldoko: Jangan Main-Main!
Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko memperingatkan kubu Prabowo-Sandiaga agar tak main-main dalam menyebarkan isu. "Kita sudah punya catatan, jangan main-main, jangan main-main. Kemarin Saya bilangin lanjutkan permainan itu, saya akan mainkan juga," kata Moeldoko.
Gertakan muncul, saat kubu Prabowo-Sandiaga curiga dengan KPU. Moeldoko mencium adanya upaya agar masyarakat tidak percaya pemerintah.
Prabowo Tak Hargai Upaya Pemerintah
Tidak hanya soal KPU. Sebelumnya juga pernah soal pemberantasan korupsi. Moeldoko mengatakan bahwa capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tak menghargai pemerintah dan penegak hukum dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Moeldoko langsung mengkritik Prabowo setelah capres nomor urut 2 itu menyebut korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat. "Ini artinya yang bilang korupsi sudah stadium empat, tidak menghargai upaya Pemerintah, Kejaksaan, Polisi dan KPK untuk mencegah dan memberantas korupsi," ucap Moeldoko
Moeldoko menjelaskan pemerintah telah melakukan segala upaya agar tidak ada lagi korupsi terjadi di Indonesia. Upaya tersebut antara lain penerapan e-tilang, e-samsat, e-budgeting dan e-planning.
Kubu Prabowo-Sandiaga Bicara Tanpa Substansi
Kubu Prabowo-Sandiaga sempat menyindir kubu Jokowi-Ma'ruf Amin karena berbicara tak substantif. Moeldoko langsung balas sindiran itu. "Emangnya di sana (kubu Prabowo-Sandi) pernah bicara substansi apa? Bicaranya nggak substansi juga ya begitu," kata Moeldoko.
Moeldoko sepakat agar masa kampanye diisi dengan isu substansial, dan tidak melemparkan hal yang membuat tak nyaman. "Justru sekarang itu mari kita sama-sama memikirkan hal-hal yang lebih substansi," katanya.
Moeldoko Minta Prabowo Tak Berimajinasi
Saat konferensi Nasional Partai Gerindra beberapa waktu lalu, Prabowo Subianto menyebut Indonesia akan punah jika dia dan Calon Wapres Sandiaga Uno kalah. Moeldoko meminta agar Prabowo tidak berimajinasi.
"Jangan mengembangkan imajinasi. Kita harus berorientasi pada report, pandangan-pandangan dunia luar, pandangan berbagai lembaga-lembaga keuangan atau lembaga yang lain. Jangan kita percepat mengembangkan imajinasi. Nanti repot itu," kata Moeldoko.
Ia menegaskan, perubahan signifikan justru terasa dari hari ke hari, melalui kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Moeldoko juga menuturkan, pemerintah terus menggencarkan pembangunan dan mencegah korupsi lewat berbagai kebijakan.