Gibran Pakai Istilah Asing SGIE, Timnas Amin Senggol Moderator Debat Cawapres
Menurut Timnas Amin, moderator debat seharusnya memiliki improvisasi untuk setidaknya memberikan kesempatan penanya mengklarifikasi pertanyaannya.
Juru bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumelina angkat bicara terkait Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang tidak tahu istilah SGIE yang ditanyakan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres, Jumat (22/12) kemarin.
- Gibran Mainkan Gimik di Debat Keempat, Cak Imin: Gak Ada Artinya, Silakan Masyarakat Menilai
- Debat Cawapres: Cak Imin Tak Tahu Soal SGIE, Gibran Sindir 'Maaf Pertanyaannya Agak Sulit Gus'
- Gibran Bakal jadi Pembuka Debat Cawapres Besok
- Timnas AMIN Remehkan Gibran Jelang Debat Cawapres, Ini Respons TKN
Gibran Pakai Istilah Asing SGIE, Timnas Amin Senggol Moderator Debat Cawapres
Billy menilai, tidak ada yang salah dari respons Cak Imin yang mengaku tidak mengetahui istilah SGIE dengan kembali bertanya ke Gibran.
"Kalau kita tidak tahu pertanyaan ya wajar kita menanyakan itu," kata Billy kepada wartawan dikutip, Sabtu (23/12).
Maka dari itu, lanjut Billy, seharusnya saat moderator debat memiliki improvisasi untuk setidaknya memberikan kesempatan bagi penanya, dalam hal ini Gibran, untuk memberikan klarifikasi saat debat.
"Bukan seakan-akan dalam tanda kutip menjebak ataupun mencoba memberikan substansi yang tidak dipahami oleh paslon lain dengan Gus Imin sebelumnya ditanyai tentang SGIE. Akan muncul istilah carbon capture istilah yang mungkin kalau kita baca secara gimmick Pak Mahfud kurang memahami istilah yang ditanyakan tersebut,” beber dia.
Oleh karena itu, Billy menyarankan seharusnya apabila ada singkatan dalam debat bisa dijelaskan artinya. Sehingga, peserta debat bisa memberikan elaborasi jawaban dari apa yanh dipahaminya.
"Kalau kita mengungkapkan singkatan baiknya harus ada penjelasan apa singkatan tersebut, sehingga paslon lain tidak merasa akan dijebak dan substansi yang akan dijawab lebih mudah," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Timnas AMIN Angga Putra Fidrian juga mengkritik pertanyaan Gibran soal SGIE terkesan menjebak. Ia pun mengulas ke belakang seperti kala itu, Jokowi memakai istilah TPID saat debat dengan Prabowo pada 2019.
"Dipakai Pak Jokowi TPID. Yang jadi masalah itu kita kan nggak lagi cerdas cermat ya, yang ditinjau pola pikirnya sehingga kalau mengeluarkan singkatan-singkatan baiknya dijelaskan juga singkatan itu," katanya.
"Jadi karena kan orang seperti ini, kalau tidak di pendidikan pasti tidak tau singkatan PPDB, tapi kan harus dijelaskan dulu PPDB penerimaan siswa baru. Itulah strategi yang digunakan pak Jokowi dulu yang dipakai Mas Gibran," tambah dia.
Sebelumnya, Gibran memojokkan Muhaimin Iskandar ketika bertanya tentang SGIE. Awalnya, Gibran menanyakan kepada Cak Imin soal langkah Cak Imin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.
"Karena Gus Muhaimin ini adalah Ketum PKB, saya yakin Gus Muhaimin paham sekali masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?" tanya Gibran.
Ketika waktunya menjawab, Cak Imin tampak bingung. Dia mengaku tidak tahu arti dari istilah SGIE. Cak Imin pun menyerahkan kembali waktu berbicara kepada Gibran.
"Terus terang, SGIE itu saya enggak paham. SGIE itu apa? Saya tidak pernah mendengar istilah SGIE," kata Cak Imin debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
Lalu, Gibran menjelaskan bahwa SGIE adalah akronim dari State of the Global Islamic Economy. Dia menjelaskan Indonesia kini berada di urutan 10 SGIE.
Gibran lantas meminta maaf sekaligus menyindir Cak Imin bahwa pertanyaan yang disampaikan terlalu sulit.
"Gus kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah otomatis kita harus mengerti juga istilah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy. Misalnya sekarang kita 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fashion kita itu yang saya maksud gus. Mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya gus. Terima kasih," ujar Gibran tersenyum.