Golkar: 63% Partai Pendukung di Parlemen Cukup untuk Kawal Pemerintahan Jokowi
Menurut Ace, dalam demokrasi Indonesia diperlukan mekanisme check and balances. Sehingga tetap memerlukan adanya partai oposisi. Kendati demikian, Ace menyerahkan sepenuhnya keputusan gabung atau tidaknya Gerindra ke koalisi pada Jokowi sebagai presiden 2019-2024.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, merasa jumlah partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, sudah cukup besar untuk mengawal pemerintahan. Hal itu ia katakan terkait dengan peluang Partai Gerindra gabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf.
"63 persen (jumlah partai pendukung Jokowi) di parlemen sudah cukup untuk mengawal kinerja pemerintahan Jokowi," kata Ace pada wartawan, Rabu (16/10).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang menurut Puteri Komarudin, mengukuhkan komitmen Partai Golkar dalam mengawal pemerintahan Presiden Jokowi? “Dimana, hal tersebut mengukuhkan Partai Golkar selalu setia mengawal keberjalanan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk itu, kami pun berkomitmen untuk melanjutkan agenda pembangunan tersebut,” ungkap Puteri.
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Menurut Ace, dalam demokrasi Indonesia diperlukan mekanisme check and balances. Sehingga tetap memerlukan adanya partai oposisi.
"Iya dong (perlu oposisi), masa semuanya harus masuk dalam kekuasaan pemerintah," ungkapnya.
Kendati demikian, Ace menyerahkan sepenuhnya keputusan gabung atau tidaknya Gerindra ke koalisi pada Jokowi sebagai presiden 2019-2024. Tetapi dia berharap Jokowi lebih memprioritaskan partai pendukungnya semasa Pilpres 2019.
"Ya Golkar menginginkan supaya partai koalisi yang sudah bekerja keras lebih diprioritaskan," ucapnya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto susah bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara. Pertemuan itu membahas peluang Gerindra masuk koalisi pemerintahan.
Setelah bertemu, Jokowi Prabowo juga bertemu beberapa ketua umum partai politik. Diantaranya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Mantan Danjen Kopassus ini juga pernah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kemudian, hari ini (15/10) Prabowo akan bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga:
Prabowo Bertemu Airlangga Hartarto di Markas Golkar
VIDEO: Prabowo Bangga Jadi Lulusan Golkar
Prabowo Bangga Berstatus Alumni Golkar
Jokowi Dikabarkan Kumpulkan Ketum Koalisi, Airlangga Bilang 'Tunggu Besok'
Usai Bertemu, Prabowo dan Golkar Sepakat Menjaga Bangsa dan Negara
Ini Jawaban Airlangga Ditanya Sikap Golkar Soal Gerindra Gabung Koalisi Jokowi