Golkar: Airlangga Tak Punya Musuh & Banyak Teman, Mudah Bangun Koalisi 2024
"Untuk saat ini kita bicara dengan semua, maksudnya kita buka komunikasi dengan semua. Pak Airlangga kan sosok yang mudah kita pasangkan dengan semua orang,” jelas Meutya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/6).
Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid menegaskan, sosok ketumnya, Airlangga Hartarto mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga tak sulit untuk membangun koalisi pada Pilpres 2024 nanti.
Golkar telah menegaskan bakal mengusung Airlangga sebagai calon presiden pada 2024 mendatang. Saat ini tengah membangun komunikasi politik dengan sejumlah partai.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Untuk saat ini kita bicara dengan semua, maksudnya kita buka komunikasi dengan semua. Pak Airlangga kan sosok yang mudah kita pasangkan dengan semua orang,” jelas Meutya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/6).
Meutya juga menekankan, Airlangga selama ini mudah berkawan. Bahkan, kata dia, Airlangga juga tidak memiliki musuh.
“Beliau enggak ada musuh, kawan banyak, jadi enggak sulit," katanya
Teranyar, pada Sabtu (5/6) lalu, Airlangga bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). RK salah satu tokoh yang masuk dalam bursa capres pada 2024. Dalam pertemuan itu bahkan, RK menggunakan baju kuning.
"Kita lihat siapa yang mendampingi pak Airlangga. kalau Pak RK pakai baju kuning tanya pak RK. Tapi kita membuka peluang dengan semua," katanya.
Akui Intensif dengan NasDem
Sementara itu, soal klaim NasDem yang mengaku intensif komunikasi dengan Golkar, Meutya mengakui. Tapi dia menegaskan, Golkar komunikasi dengan siapa saja.
"Betul dengan semua tidak hanya NasDem," kata Meutya di Gedung DPR, Kamis (10/6).
Ihwal rencana NasDem yang hendak membentuk konvensi calon presiden, guna menjaring para tokoh terbaik, Golkar menegaskan, tak ada dalam pembicaraan.
"Kalau konvensi tidak ada dalam pembicaraan kita," sebutnya.
Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI Saan Mustofa mengungkap, Nasdem tengah membuka komunikasi intensif dengan Partai Golkar untuk koalisi Pilpres 2024. Saan bilang, Nasdem dan Golkar punya persamaan platform dan historis.
"Kita komunikasinya intensif dengan Golkar karena kita punya persamaan platform sampai ada sisi historisnya itu kita lakukan secara intensif," ujar Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6).
Saan bilang, NasDem berkoalisi dengan Golkar sudah cukup untuk mengusung pasangan calon presiden. Namun, Nasdem tetap membuka komunikasi dengan partai lain meski sudah cukup syarat ambang batas.
"Karena kalau Golkar dengan NasDem berkoalisi itu sudah cukup untuk mengusung dengan pasangan calon presiden. Itu sudah lebih dari dua puluh persen," ujarnya.
"Komunikasi itu terus dilakukan secara intensif walaupun kita juga berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk membangun koalisi agar dalam kontestasi presiden bisa memenuhi persyaratan," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Baca juga:
Periksa Azis Syamsuddin, KPK Gali Isi Pertemuan di Rumdin dengan Penyidik Robin
Azis Syamsuddin Bungkam Usai 9 Jam Diperiksa KPK soal Suap Penyidik Robin
Azis Syamsuddin Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Golkar Masih Kaji Calon Pasangan Airlangga: Yang Lain Juga Belum Punya
Pengamat Nilai Duet AHY-Airlangga Sulit Mengulang Kejayaan SBY-JK
Ridwan Kamil Kenakan Polo Kuning saat Bertemu Airlangga, Golkar Harap Sinyal Positif