Golkar akan bahas dukungan ke Jokowi di Pilpres 2019 dalam Rapimnas
Dalam rapimnas Golkar akan mengkaji kinerja Jokowi selama jadi Presiden.
Partai Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan diselenggarakan di JCC, Jakarta Pusat pada 27-28 Juli 2016 mendatang. Dalam rapat tersebut, partai Golkar akan membahas dukungan kepada Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Rapimnas ini salah satu agendanya kita akan bahas rekomendasi munaslub yang menugaskan ketum untuk melakukan komunikasi politik dengan Pak Jokowi dalam rangka persiapan pemilu 2019," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7).
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dikatakan Sekjen Golkar tentang arah koalisi di Pilpres 2024? Sekjen Golkar menambahkan, di akhir pertemuan, Airlangga memakaikan jaket kuning loreng kepada seluruh ketua dewan. Jaket kuning loreng ini juga yang dikenakan seluruh Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar saat bertemu Airlangga di Bali.
-
Mengapa Golkar mendukung Prabowo untuk Pilpres 2024? "Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau mengikuti berbagai kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi," ujar Airlangga di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2024).
Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden akan dihelat serentak. Menurut Idrus, harus ada dukungan yang jelas kepada Jokowi. Namun, sebelum sampai tahap dukungan, perlu ada kajian faktual terhadap kinerja Jokowi.
"Pileg dan pilpres kan bersamaan, dukungan juga harus jelas. Dukungan ada proses. Ada kajian, kajian faktual. Kajian terhadap kinerja Jokowi, visi misi yang selaras dengan visi misi partai Golkar," terangnya.
Jika nantinya dalam rapimnas diputuskan partai Golkar akan mengusung Jokowi, Idrus mengklaim sikap itu tidak akan putus di tengah jalan. Menurutnya, partai Golkar akan konsisten menjalankan amanat rapat untuk mendukung Jokowi hingga 2019.
"Keputusan. Kalau sudah diambil keputusan hanya ada 1 kata. Jalankan keputusan itu," tegas dia.
Konsistensi mendukung Jokowi, lanjut Idrus, didapat karena partai Golkar menjalani serangkaian mekanisme dan proses kajian berbagai survei, analisis data serta pandangan akademisi terhadap Jokowi.
"Dan kita sudah melakukan kajian bahkan proyeksi ke depan seperti apa sudah dilakukan. Termasuk beberapa hari yang lalu beberapa tokoh kita undang. Jadi Golkar bekerja pada data fakta dan analisis masukan dari para akademisi," jelasnya.
Selain membahas dukungan kepada Jokowi, Idrus menyebut dalam rapimnas itu akan dibahas pula soal revisi UU Pemilu. Revisi UU pemilu dirasa perlu karena melihat banyak isu yang dapat menjadi pertimbangan. Lagipula, katanya, tujuan revisi adalah agar format pemilu kedepannya lebih baik.
"Yang kita akan bicarakan nanti adalah gimana merumuskan pikiran-pikiran sebagai bahan untuk revisi UU politik. Banyak isu-isu yang menarik sebagai dasar untuk menentukan format politik ke depan," ungkapnya.
Ditambahkannya, partai Golkar juga meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempersiapkan Pileg dan Pilpres sejak jauh hari. Sebab, dia menilai dengan diselenggarakan serentak, otomatis akan membutuhkan persiapan yang berat.
"Karena waktu yang digunakan oleh KPU untuk menangani masalah pileg dan pilpres kadang-kadang terdesak. Partai Golkar ingin minimal 2 tahun sebelumnya lembaga KPU sudah siap. Jangan satu tahun, 6 bulan. Nanti kedodoran," pungkasnya.
Baca juga:
Dulu malu-malu kucing, Golkar kini blak-blakan incar kursi menteri
Golkar makin mantap bawa Ahok menang di Pilgub DKI
Idrus sebut Jokowi tak pernah minta nama calon menteri dari Golkar
Golkar bujuk Ahok pilih jalur parpol, ini kata NasDem