Golkar Butuh Kepemimpinan yang Kuat Agar Dipercaya Lagi
Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo meyakini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa salah satu partai besar pendukungnya yakni Golkar turun di Pemilu 2019. Dia menilai, penyebab Golkar turun karena telah kehilangan sosok pemimpin.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo meyakini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa salah satu partai besar pendukungnya yakni Golkar turun di Pemilu 2019. Dia menilai, penyebab Golkar turun karena telah kehilangan sosok pemimpin.
"Golkar yang tergolong partai besar dan mempunyai basis akar rumput kuat justru mengalami penurunan jumlah kursi parlemen," jelas Suko kepada wartawan, Selasa (2/7).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
Dalam analisa Suko, hal itu tak terlepas dari hilangnya sosok leader dalam diri Airlangga dalam memimpin partai pemenang Pemilu 2004 tersebut.
Karenanya, sambung Suko, jika Golkar ingin kuat dan menjadi pemenang Pemilu, maka harus ada nakhoda yang bisa membuat kader dan akar rumput bergairah.
"Ini yang harus segera dibenahi Golkar agar dapat kepercayaan lagi," kata Suko.
Sebelumnya, Airlangga bersama 34 pengurus DPD I Golkar bertemu Jokowi di Istana Bogor. Dalam pertemuan itu, Jokowi berpesan agar kepemimpinan Golkar diperkuat.
Baca juga:
Rizal Mallarangeng Sebut Bamsoet Cari Dukungan di Munas Pakai Intimidasi
Bambang Soesatyo Singgung Banyak Plt Isi Posisi Strategis di Golkar
Rizal Mallarangeng: Bamsoet Sudah Dapat Ketua DPR, Enggak Usah Maju Ketum Golkar
Airlangga Boyong 34 DPD Golkar Ketemu Jokowi, Ini Tanggapan Bambang Soesatyo
Bamsoet Duga Ada Ancaman di Balik Pencabutan Dukungan Golkar DKI
DPD II Maluku Tenggara dan Riau Dukung Bambang Soesatyo Jadi Ketum Golkar
Jokowi Disebut Beri Sinyal Dukung Airlangga Kembali Pimpin Golkar