Golkar cabut dukungan gara-gara wakil, ini jawaban Ridwan Kamil
Golkar cabut dukungan gara-gara wakil, ini jawaban Ridwan Kamil. Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil akhirnya menanggapi terkait pencabutan dukungan dari Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku belum menerima surat dari pengurus Golkar terkait pencabutan dukungan di Pilgub.
DPP Golkar secara resmi telah mencabut dukungan terkait pencalonan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2018. Surat pencabutan dukungan itu dikeluarkan DPP Partai Golkar pada Minggu (17/12) kemarin, dengan nomor R-552/Golkar/XII/2017 ditandatangani Airlangga Hartarto sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai sekretaris Jenderal.
Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil akhirnya menanggapi terkait pencabutan dukungan dari Partai Golkar. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku belum menerima surat dari pengurus Golkar terkait pencabutan dukungan di Pilgub.
"Jadi per hari ini faktanya adalah saya belum menerima (surat pencabutan dukungan), baru kabar burung via digital saja. Nanti Saya akan mengkonfirmasi ke Pak Sekjen, apakah benar tidaknya. Jadi statement saya terkait isu Golkar ini adalah begitu," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (18/12).
Persoalan wakil yang menjadi alasan mendasar Partai Golkar mencabut dukungan, menurut Emil hal itu masih dalam proses. Emil mengungkapkan, untuk menentukan siapa pendampingnya bukanlah perkara sederhana.
"Ya tidak sesederhana itu menyebut wakil, makanya kemarin ada forum diskusi dengan tokoh Jabar untuk mewawancarai (calon wakil) ada 6 yakni Pak Saan, Maman, Syaiful Huda, Pak Daniel, Asep Maosul dan Pa Uu. Kenapa penting opini dan diskusi dari tokoh Jabar supaya Saya mengambil keputusan dengan input yang maksimal. Nah jika diburu buru urusan wakil koalisi ini kan perlu dirawat. Koalisi ini masih dalam proses komunikasi, hasilnya opini dari tokoh jabar ini sedang diolah," katanya.
Emil mengaku, jika pencabutan dukungan Partai Golkar itu benar adanya, Emil mengaku tidak khawatir. Sebab masih ada tiga partai pendukung lain yakni Nasdem, PKB dan PPP yang jika dijumlahkan masih memenuhi syarat dukungan minimal yakni 21 kursi.
"Saya fokus pada partai yang sudah fiks yaitu Nasdem, PKB dan PPP yang kalau dijumlah totalnya sudah 21. Artinya kalau pun iya berita itu (pencabutan dukungan), majunya Saya ke pilgub masih memadai, karena partai yang ada jumlahnya sudah memadai lebih dari 20," pungkasnya.
Baca juga:
Sekjen Golkar kirim sinyal usung Dedi Mulyadi, sudah komunikasi dengan PDIP
Golkar tak mau digantung Ridwan Kamil
Dedi Mulyadi tegaskan tak ada deal dukungan Airlangga dengan Pilgub Jabar
Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar buka peluang gabung PDIP di Pilgub Jabar
Golkar: Ridwan Kamil tak konsisten, dia yang minta Daniel Mutaqien
Idrus Marham ungkap alasan Golkar cabut dukungan pada Ridwan Kamil
Wasekjen Golkar sebut Dedi Mulyadi kandidat terkuat gantikan Emil di Pilgub Jabar
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)