Golkar duga ada politisasi di balik warga tolak sapi pemberian Ahok
Golkar sebut warga yang minta sapi, sehingga Ahok mengirimnya ke kampung Luar Batang.
Penolakan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara atas pemberian dua sapi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok mendapat sorotan. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menduga, ada kepentingan politik dari pihak tertentu di balik penolakan warga tersebut.
Fayakhun menyebut, dua sapi itu diberikan Ahok atas permintaan warga Luar Batang dan sudah ada tanda terimanya. Namun, dia heran setelah sapi dikirim, warga sontak melakukan penolakan.
"Logikanya, ketika ada dua sapi ditolak, pasti ada pengajuannya. Tidak mngkin, bung Ahok mengirim sapi tanpa ada pengajuannya," kata Fayakhun di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).
"Saya ngeliatnya, apakah ini ada yang jahat? Jangan-jangan sudah ngajukan, dikirim, kemudian ditolak. Kalau begitu kan kasihan masyarakatnya. Masyarakat pasti butuh. Bahwa kemudian dipolitisasi dan yang lain-lain, ya kita prihatin," sambungnya.
Senada dengan Fayakhun, anggota komisi I DPR dari Golkar Zainudin Amali meminta agar publik tidak mengaitkannya dengan tendensi politik. Pasalnya, sumbangan dua sapi itu adalah permintaan warga dan niat sedekah dari Ahok.
"Harusnya enggak usah lah. Kan ini orang mau sedekah," tegasnya.
Ditambahkannya, dua sapi tersebut akhirnya tidak dikembalikan lagi ke mantan Bupati Belitung Timur itu. Sapi-sapi itu, lanjut Amali, akhirnya dialihkan ke lokasi lain yang membutuhkan.
"Awalnya katanya kan ditolak terus kemudian ada klarifikasi dari Habib Al Habsyi ya bahwa diterima dan ada tanda terimanya cuma dialihkan ke tempat lain," tutupnya.
Sementara, Ahok menyebut bila dua sapi kurban pemberiannya diterima warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebab, kata Ahok, sapi tersebut merupakan permintaan salah satu tokoh di sana, Habib Umar.
Ahok mengungkapkan, dua sapi dengan bobot masing-masing 400 Kg dan 410 Kg tersebut sudah disembelih oleh warga Luar Batang, Senin (12/9) kemarin.
"Yang sapi dia minta kirim untuk dipotong di dekat kubur keramat. Diterima kok. Ada tanda terima. Sapi sudah dipotong, habib yang minta. Kalau orang tidak minta, tidak mungkin kita kasih," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/9).
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
Baca juga:
Masjid Luar Batang tolak 2 sapi pemberian Ahok
2 Sapi dari Ahok sempat diterima panitia kurban Masjid Luar Batang
Ahok sebut 2 sapi kurban pemberiannya diterima warga Luar batang
Kerasnya warga Luar Batang tolak pemberian hewan kurban Ahok