Golkar Klaim Elektabilitasnya Naik jadi 16,8 Persen di Survei Internal
Wakorbid Penggalangan Khusus Partai Golkar Rizal Mallarangeng mengklaim elektabilitas partainya naik. Hal itu ia katakan berdasarkan survei internal Partai Golkar dari seluruh daerah pilihan (dapil) di Indonesia.
Wakorbid Penggalangan Khusus Partai Golkar Rizal Mallarangeng mengklaim elektabilitas partainya naik. Hal itu ia katakan berdasarkan survei internal Partai Golkar dari seluruh daerah pilihan (dapil) di Indonesia.
"Tadi malam kita baca surveinya, sekarang kita 16,8 persen," kata Rizal di Kantor DPD Partai Golkar Jakarta Selatan, Jalan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (18/11).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Rizal mengatakan survei itu dilakukan dengan 27.000 sampel. Hasil survei ini, kata dia, lebih besar dari hasil survei di tahun 2014 lalu.
"Waktu terjadi terjadi prahara, puncak kita kena gelombang delapan meter itu, kita merosot 14,7 persen kan 2014, menjadi delapan persen. Gemetar kita waktu itu," ungkapnya.
Rizal yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar DKI Jakarta ini mengakui bahwa sebelumnya para kader sempat terpuruk karena berbagai permasalahan internal. Namun, lanjut dia, setelah ada pergantian ketua umum dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto semangat kader Golkar mulai bangkit lagi.
"Tetapi begitu ada ketua umum yang baru, begitu kita mulai keliling, begitu ketua umum punya kebijakan sudah sampai ke daerah, ada semangat untuk membuktikan bahwa Partai Golkar bukan partai anak kemarin sore," ujarnya.
"Kalau partai lain yang baru lima tahun, 10 tahun dibentuk, kena prahara kayak kita, perpecahan internal, ketua umum kena KPK, sekjen kena KPK, udah mampus partai itu. Udah nol koma, nol koma. Betul enggak? Tapi kita seperti pelaut," sambungnya.
Rizal juga yakin jika kader Partai Golkar tetap memiliki semangat yang besar maka elektabilitas partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto ini akan terus naik. Bahkan mencapai persentase 20 persen.
"Sekarang 16,8 persen bisa enggak kita 20 persen, kata ketum. Tapi kalau semangatnya kayak gini ketum, pasukan saya di Jakarta, jangankan 20, lebih dari itu pun kita sanggup," ucapnya.
Baca juga:
Golkar Targetkan 22 Kursi DPRD DKI di Pemilu 2019
Hadapi Pileg & Pilpres, Airlangga Kukuhkan Bappilu Partai Golkar Kalbar
Lolos 2 Periode ke Senayan, Misbakhun Ajarkan Caleg Golkar Rawat Konstituen
Airlangga Ingatkan Kader Sosialisasikan Empat Program Golkar
Golkar Target Raih 50 Persen Suara di NTB