Golkar kubu Ical ancam hadang kedatangan Agung Laksono di Aceh
Agung Laksono juga dianggap sebagai perusak demokrasi di Indonesia sehingga mereka mantan Menko Kesra itu di Aceh.
Puluhan kader Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) di Aceh menggelar aksi di Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (17/4). Pada aksi ini kader Golar kubu Ical menyatakan menolak dan mengancam akan menghadang kedatangan Agung Laksono ke Aceh yang dijadwalkan, Sabtu 18 April 2015.
Pada aksi tersebut membawa bendera Forum Pemuda Partai Golkar (FPPG) turut hadir Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Aceh kubu Ical, Faisal Usman dan Sekjennya Muntasir Hamid serta sejumlah kader Golkar Aceh pro Ical lainnya.
Koordinator Aksi, Safwan Nurdin mengatakan, pihaknya selaku pengurus partai Golkar yang sah tidak setuju kedatangan Agung Laksono ke Aceh. Bahkan bila memang memaksakan diri Agung datang ke Aceh, pihaknya tidak segan akan menghadang langsung sejak Bandara Iskandar Muda (SIM).
"Kami meminta Agung Laksono untuk membatalkan kedatangannya itu," kata Safwan Nurdin.
Dalam aksi itu turut membawa sejumlah spanduk bertuliskan penghadangan kedatangan Agung Laksono ke Aceh. Mereka juga membuat beberapa pernyataan untuk mencekal Agung Laksono, Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol ini.
Penolakan kedatangan Agung sesuai dengan putusan PTUN bahwa dia dilarang menggunakan atribut kepengurusan partai Golkar. Mereka justru menilai, kedatangan Agung ke Aceh mencederai kedamaian Aceh yang sedang berjalan.
Agung Laksono juga dianggap sebagai perusak demokrasi di Indonesia sehingga mereka meminta Kapolda Aceh dan Pangdam IM membatalkan kedatangan Agung Laksono dengan menolak memberi pengamanan kepadanya.
Mereka meminta pemilik hotel di Aceh untuk tidak memberikan penginapan kepada rombongan Agung Laksono, sembari meminta agar Agung Laksono mematuhi putusan sela PTUN hingga adanya putusan pengadilan yang berkekuatan tetap atau inkrach.