Golkar lihat koalisi keumatan hanya sebatas wacana
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, koalisi keumatan yang digadang pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS), tidak memiliki kekuatan yang solid. Pasalnya, dalam elemen partai digandeng, seperti Gerindra, PKS, dan PAN masih saling gontok akan sosok calon presiden diusung.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, koalisi keumatan yang digadang pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS), tidak memiliki kekuatan yang solid. Pasalnya, dalam elemen partai digandeng, seperti Gerindra, PKS, dan PAN masih saling gontok akan sosok calon presiden diusung.
"Saya tidak yakin koalisi itu punya kekuatan solid, misal siapa capresnya? Pak Prabowo ingin jadi presiden, PAN juga sudah usung Pak Zulhas juga ingin jadi presiden, HRS juga ingin jadi presiden," kata Ace di Kantor Indikator Politk Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/6) kemarin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Ace melihat, koalisi keumatan malah terkesan membentuk politik identitas. Terlebih, masing-masing partai yang disebut berkoalisi di dalamnya masih memiliki pandangan berbeda, sehingga tampak hanya sebatas wacana.
"Jadi istilah keumatan sendiri mengandung tanda tanya, karena istilah itu tentu menunjukan kepada politik identitas, dan pada tingkat politik secara teknis, hal itu menurut saya agak sulit, tentu sebagai wacana itu sah saja," lanjut Ace.
Dia pun menyarankan, bila mana koalisi ini benar adanya. Patutlah para partai bernaung di dalamnya bisa menentukan kemana arah dituju. Sederhananya, dengan menentukan siapa sosok resmi diusung menjadi calon presiden (Capres).
"Kami berpikir koalisi keumatan itu harus tahu dulu, apa yang mau dituju, misal siapa Capresnya. Karena masing-masing memiliki keinginan berbeda-beda," tutup dia.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Politisi Hanura: 4 Parpol ada di bawah ketek Rizieq jika koalisi umat terbentuk
Ali Mochtar Ngabalin: Koalisi keumatan, umat mana yang dimaksud?
Ketum PPP yakin PKB tetap dukung Jokowi meski Cak Imin tak jadi cawapres
3 Koalisi pernah dibikin Amien Rais, ada yang menang dan gagal
PDIP hormati usulan koalisi keumatan Rizieq Shihab ke kubu Prabowo
Soal koalisi umat, PPP singgung sikap Gerindra-PKS-PAN di RUU minuman alkohol