Golkar Papua: Pak Setnov tahu diri, tidak perlu didesak mundur
Golkar Papua: Pak Setnov tahu diri, tidak perlu didesak mundur. Aziz menegaskan, semua pengurus DPD I Golkar setuju dengan munaslub. Tapi, dia menggaris bawahi, hal itu harus sesuai dengan mekanisme partai Golkar.
Plt Ketua DPD Golkar Papua Aziz Samual meminta semua pihak di partainya untuk tetap tenang menunggu hasil praperadilan Setya Novanto melawan KPK. Aziz tak ingin ada manuver-manuver untuk mendorong pihak tertentu jadi ketua umum gantikan Setya Novanto sebelum ada putusan praperadilan sesuai hasil pleno DPP Golkar.
Aziz menegaskan, semua pengurus DPD I Golkar setuju dengan munaslub. Tapi, dia menggaris bawahi, hal itu harus sesuai dengan mekanisme partai Golkar.
"Kita tunggu habis praperadilan. Tinggal beberapa hari ke depan, semua bersabar, jangan sampai kebelah, partai ini bukan milik sendiri, jangan kebelah artinya munaslub itu dilaksanakan, tapi ada tahapannya, di pleno kemarin jelas sudah cukup," kata Aziz saat dihubungi merdeka.com, Kamis (30/11).
Rapat pleno menunjuk Idrus Marham sebagai plt ketua umum Golkar. Pembahasan munaslub dilakukan usai putusan praperadilan Novanto melawan KPK pada 7 Desember.
Dia yakin, Novanto tak perlu didesak mundur untuk lengser dari ketua umum Partai Golkar. Menurut dia, Novanto orang yang taat aturan main partai.
"Ssaya rasa Pak Setnov negarawan, beliau negarawan, tahu diri, kalau situasinya bagaimana, hasil pleno saja kita ikuti, tapi jangan kita mendesak beliau. Seorang ketua DPR dan ketum partai tahu apa yang beliau jalankan, kalau hasil pleno meminta beliau mundur, saya yakin beliau juga tidak akan bertahan. Tapi harus semua ikut prosedur dalam AD/ART," kata Aziz.
Soal dua kandidat calon ketum Golkar yakni Airlangga Hartarto dan Idrus Marham, Aziz melihat keduanya punya kompetensi pimpin partai. Tapi lagi-lagi, dia ingatkan bahwa Golkar belum bisa munaslub sebelum ada hasil praperadilan.
Baca juga:
Airlangga Hartarto ajak DPD I Golkar bertemu Jokowi di Istana Bogor
Airlangga ajak DPD I temui Jokowi, DPP Golkar jamin tak ada intervensi
Golkar Papua: Ada desain dorong Airlangga, jangan buat keruh suasana
Politikus Golkar: Kalau calonnya Airlangga dan Idrus, aku dukung Airlangga
DPD Golkar Kaltim: Pengganti Setya Novanto harus paham persoalan Golkar
Bertemu Airlangga, Golkar Kaltim ingatkan pembaruan harus sesuai mekanisme
Sebelum temui Airlangga, DPD I Golkar lebih dulu temui Idrus Marham
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.