Golkar resmi berikan SK dukungan di Pilgub Jabar, Jatim, sampai Sumut
Golkar resmi berikan SK dukungan di Pilgub Jabar, Jatim, sampai Sumut. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memberikan surat keputusan kepada sejumlah calon pasangan kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2018. Penyerahan surat rekomendasi dilakukan secara simbolis oleh Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memberikan surat keputusan kepada sejumlah calon pasangan kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2018. Penyerahan surat rekomendasi dilakukan secara simbolis oleh Airlangga.
Turut mendampingi Airlangga Ketua Tim Pilkada Pusat Nurdin Halid, Sekjen Idrus Marham, dan Ketua Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Sejumlah pasangan calon yang akan bertarung di Pilkada diundang ke atas podium. Mereka di antaranya, pasangan calon Gubernur Sumatera Utara Letjen Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Ijeck), calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Halid dan Andi Aziz Qahhar Mudzakkar. Selanjutnya, ada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Dodi Reza Alex Noerdin dan Giri Tamanda Kiemas.
Terlihat pula, calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar. Namun belum diketahui siapa cagub dan cawagubnya. SK juga diberikan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Lukas Enembe dan Klemen Tinal.
Untuk Pilkada Kabupaten, SK diberikan secara simbolis kepada calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dan Mundjidah Wahab. Sementara, SK untuk Pilwakot diwakili oleh Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Bogor Bima Arya dan Dedie A Rachim.
Dalam acara ini, Airlangga mengenakan jas warna kuning khas Partai Golkar kepada Edy Rahmayadi dan Ijeck. Setelah dipakaikan jas, Airlangga dan Edy tampak berjabat tangan. Edy tampak semringah setelah mendapat jas Partai Golkar.
Nurdin mengatakan, semua pasangan calon yang diusung di Pilkada diputuskan dengan cara musyawarah mufakat. Proses penetapan pasangan calon kepala daerah juga telah sesuai prosedur petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Partai Golkar.
"Tak ada satu calon pun ditetapkan dengan voting. Musyawarah mufakat di luar tim pilkada pusat. Ini tertib dlakukan," ujar Nurdin.
Baca juga:
Gus Ipul akan prioritaskan UMKM
Airlangga tegaskan Golkar tetap dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Khofifah sebut Risma belum mau jadi cawagub Jatim dampingi Gus Ipul
PDIP Sidoarjo tetap dukung Gus Ipul
Sekjen PDIP tepis rumor Risma gantikan Azwar Anas di Pilgub Jatim
PDIP soal isu foto Azwar Anas: Ya kan masih diduga
Nama Azwar Anas hilang dari daftar absen bakal calon kepala daerah PKB