Golkar sarankan menteri yang ingin maju jadi caleg mundur dari jabatannya
"Soal menteri nyeleg yang mau nyaleg walaupun Presiden memberikan lampu hijau dan cuti berbenturan pada moralitas para menteri," paparnya.
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo menyarankan agar menteri yang ingin mendaftarkan jadi calon legislatif (caleg) agar mundur dari jabatannya. Pengunduran diri harus dilakukan karena menyangkut moralitas menteri serta partai politik.
"Golkar sendiri menyarankan bagi menteri yang mau nyaleg harus mundur. Karena ini bicara moralitas dan politik," kata Bamsoet sapaan akrab Bambang usai menghadiri acara Hari Bhayangkara ke-72 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Walaupun diberi lampu hijau oleh Presiden Joko Widodo untuk nyaleg, Bamsoet menilai hal tersebut berbenturan dengan sikap para menteri yang seharusnya fokus untuk bekerja dan menyelesaikan tugas.
"Soal menteri nyeleg yang mau nyaleg walaupun Presiden memberikan lampu hijau dan cuti berbenturan pada moralitas para menteri," paparnya.
Dia juga mengklaim Menteri Sosial Idrus Marham serta Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tidak akan nyaleg. "Kebetulan Idrus Marham dan Airlangga Hartanto tidak nyaleg," ungkap Bamsoet.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menganggap adanya keinginan sejumlah menteri yang ingin mundur demi maju menjadi calon legislatif (Caleg) di Pemilu 2019 suatu hal yang wajar. Sebab, menteri ingin menjalankan perintah partai politik (parpol) masing-masing. Jokowi menyebut, sebagian besar menteri Kabinet Kerja berasal dari partai politik (parpol).
"Tentu saja mereka (menteri) ditugaskan partainya untuk hal-hal berkaitan politik. Salah satunya jadi Caleg. Jadi wajar kalau mereka ditugaskan partai untuk menjadi Caleg," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Menurut Jokowi menteri yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif tidak perlu mengundurkan diri dari Kabinet Kerja. Cukup mengajukan cuti selama masa kampanye.
Kekosongan jabatan menteri selama masa kampanye itu, kata Jokowi, nantinya akan diisi oleh pejabat pengganti.
"Izin saja. Nanti izin cuti kalau mau kampanye. Supaya jangan sampai ganggu tugas keseharian di dalam pemerintahan," ucap Jokowi.
Baca juga:
Wapres JK ngaku belum dengar ada menteri yang mau nyaleg di 2019
Ditanya siapa menteri yang mau nyaleg, Wiranto bilang 'Kita tunggu saja'
NasDem larang menterinya di kabinet Jokowi jadi Caleg pada Pemilu 2019
Merasa tak etis, Tjahjo Kumolo ogah jadi Caleg di Pemilu 2019
Mendag dan Menteri LHK tidak akan nyaleg di Pemilu 2019