Golkar segera proses pembuatan kartu tanda anggota untuk Ridwan Kamil
Golkar segera proses pembuatan kartu tanda anggota untuk Ridwan Kamil. Golkar sudah mempertimbangkan secara matang sebelum menerima keinginan Ridwan Kamil menjadi kader.
Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini mengatakan, partainya menyambut baik keinginan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk menjadi kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Yahya segera melakukan langkah-langkah yang menjadi bagian proses seseorang menjadi kader Partai Golkar.
"Ya, kan ada tahapan untuk menjadi kader itu, ada prosesnya. Beliau (Ridwan Kamil-red) sudah menyatakan keinginan untuk menjadi kader, sebagai partai kita akan memproses itu agar beliau segera punya KTA," ungkap Yahya, Jumat (10/11) saat dihubungi.
Sebagai partai, diakui Yahya, Golkar sudah mempertimbangkan secara matang sebelum menerima keinginan Ridwan Kamil menjadi kader. Selain karena pria berkaca mata tersebut sudah ditetapkan sebagai calon Gubernur dari Partai Golkar, karyanya di Kota Bandung juga dianggap tidak bisa dibilang sedikit.
"Beliau sudah dicalonkan oleh Partai Golkar menjadi Gubernur Jawa Barat. Ini kan sangat logis kalau beliau masuk menjadi kader Golkar," tuturnya.
Selain itu, pengakuan Ridwan Kamil bahwa sudah memiliki chemistry dengan Partai Golkar turut pula menjadi pertimbangan serius. Apalagi, kata Yahya, pengakuan tersebut disampaikan di hadapan para pengurus DPP, DPD Jawa Barat dan DPD Kabupaten/Kota se Jawa Barat saat penyerahan surat rekomendasi kemarin, Kamis (9/11) di Jakarta.
"Dalam sambutang Kang Emil kemarin, beliau mengatakan bahwa sudah memiliki chemistry dengan Partai Golkar, beliau ingin sekali berlabuh di Golkar, kata beliau, Tolong terima saya menjadi bagian dari keluarga besar Partai Golkar," ujar Yahya menirukan perkataan Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Ridwan Kamil kerap menampik syarat dari partai politik yang mengharuskan dirinya menjadi kader partai tersebut sebelum menerima dukungan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 mendatang.
Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera pernah ditampik oleh pria yang kerap disapa Kang Emil saat akan memberikan dukungan karena syarat tersebut.
"Tiba-tiba datang Partai NasDem tidak memberikan syarat apapun. Mereka tidak mensyaratkan saya untuk menjadi kader partainya," ungkap Emil belum lama ini.
Baca juga:
Deddy Mizwar: Demokrat, PKS & PAN sudah setuju, 2 minggu lagi deklarasi
Sekda Jabar klaim masuk tiga besar Cagub Jabar dari PDIP
PKB dukung usulan NasDem soal konvensi untuk cari cawagub Ridwan Kamil
Tolak Daniel Mutaqien, PPP ingin Uu Ruzhanul dampingi Ridwan Kamil
Pilgub Jabar jadi pintu masuk Ridwan Kamil gabung partai politik
Ridwan Kamil akan komunikasi dengan PKB, PPP & NasDem bahas cawagub
Ridwan Kamil bocorkan 'jurus jitu' bangun Jabar jadi provinsi maju
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)