Golkar serahkan SK dukungan Emil-Daniel di Jakarta, kader Jabar geram
Golkar serahkan SK dukungan Emil-Daniel di Jakarta, kader Jabar geram. DPP Partai Golkar dikabarkan akan menyerahkan Surat Rekomendasi pencalonan Ridwan Kamil – Daniel Mutaqien untuk maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta pada Kamis (9/11), Pukul 13.00 WIB.
DPP Partai Golkar dikabarkan akan menyerahkan Surat Rekomendasi pencalonan Ridwan Kamil – Daniel Mutaqien untuk maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta pada Kamis (9/11), Pukul 13.00 WIB siang ini.
Kabar ini bertolak belakang dari keterangan Sekjen Idrus Marham, yang sebelumnya selalu mengatakan bahwa penyerahan surat rekomendasi akan dilaksanakan di kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat di Bandung.
Perubahan lokasi penyerahan surat rekomendasi yang terkesan mendadak dan dipaksakan itu menebarkan aroma tidak sedap. Mayoritas kader mencurigai ulah segelintir elite DPP Partai Golar yang memaksakan pilihannya meski mendapat penentangan keras dari mayoritas kader dan kekuatan arus bawah Partai Golkar.
Kabar pemindahan lokasi penyerahan itu beredar dalam surat yang tersebar melalui grup WhatsApp pengurus Partai Golkar Jawa Barat.
Dalam surat yang hanya ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham tersebut dijelaskan, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat harus menghadirkan para Ketua DPD Kabupaten/Kota untuk menyaksikan penyerahan Surat Rekomendasi.
Sebelumnya, Idrus mengatakan, sesuai mekanisme Partai Golkar, Surat Rekomendasi akan diserahkan oleh DPP kepada DPD I dalam hal ini DPD Jawa Barat. Kemudian DPD Golkar Jawa Barat lah yang diminta mengatur waktu penyerahan surat kepada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien.
"Nanti diserahkan kepada DPD Jawa Barat, kemudian DPD Jawa Barat didampingi DPP Bidang Pemenangan Jawa I menyerahkannya kepada Kang Emil," ucap Idrus, Sabtu 4 November lalu di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, saat memperlihatkan Surat Rekomendasi kepada awak media.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
undangan Golkar serahkan SK dukungan Emil Daniel di DPP ©2017 Merdeka.com/istimewa
Langkah DPP Golkar yang melanggar mekanisme ini bikin geram mayoritas kader arus bawah yang tergabung dalam Forum Pengurus Kecamatan (PK), Pengurus Desa dan Pengurus Kelurahan Golkar se-Jawa Barat.
Juru Bicara Forum, Yayan Heryana mengatakan, penyerahan Surat Rekomendasi yang memilih tempat di Kantor DPP Partai Golkar tersebut menjadi bukti bahwa pengusungan Ridwan Kamil – Daniel Mutaqien adalah murni keinginan elite DPP Golkar, bukan hasil proses yang berdasarkan aturan partai.
"Langkah DPP ini membuktikan bahwa Emil – Daniel bukan keinginan kader, elite DPP Golkar saja yang menginginkan. Kenapa tidak berani berhadapan dengan kami selaku kader di bawah? Kenapa tidak mengambil tempat di Kantor Golkar Jabar?" jelas Yayan, Kamis (9/11)
Pengurus Partai Golkar Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung tersebut juga menilai DPP Golkar sebenarnya takut menanggung malu jika menyerahkan Surat Rekomendasi di depan para kader Golkar di Jawa Barat. Ini karena, nama yang tercantum dalam surat tersebut sama sekali tidak mencerminkan aspirasi kader.
"Tentu saja mereka malu. Sejak kapan ada Emil – Daniel di Partai Golkar? Kami tidak pernah menyebut nama mereka dalam sosialisasi ke masyarakat. Lah kami saja tidak kenal kok, ini malah dijadikan pasangan calon," katanya.
Pada kesempatan itu, Yayan juga meminta agar para sesepuh dan pimpinan DPP Partai Golkar yang masih punya hati nurani untuk segera menyikapi persoalan tersebut. Menurut Yayan, langkah segelintir elite itu dapat menggerogoti Golkar yang tingkat kepercayaan dan elektabilitasnya terus terpuruk.
"Kami desak agar para sesepuh dan pimpinan DPP Golkar untuk segera bersikap mengatasi tindakan yang merusak martabat Golkar," tegasnya.
Baca juga:
Uu vs Daniel, siapa lebih pantas dampingi dampingi Ridwan Kamil?
Cairkan suasana, Golkar Jabar akan undang Dedi Mulyadi & Ridwan Kamil
Kriteria Cagub dan Cawagub Jawa Barat dari PDIP
Aceng Fikri sebut Hanura belum pasti dukung Dedi Mulyadi di Jabar
Skenario menang PDIP di Jawa Barat, kombinasi kader dan non kader
Gerindra rasional, lirik posisi cawagub Jabar sekaligus buka peluang koalisi lain
Riak perpecahan suara Golkar di Pilgub Jabar