Golkar sudah komunikasi dengan elite Demokrat, tapi bukan SBY
Golkar sudah komunikasi dengan elite Demokrat, tapi bukan SBY. Idrus mengatakan, pertemuan itu berlangsung cair dan informal. Dalam pertemuan itu, Golkar mengajak Demokrat untuk mempertimbangkan gabung bersama PDIP, Hanura, dan NasDem memenangkan Ahok-Djarot.
Partai Golkar menyatakan telah berkomunikasi dengan petinggi partai poros Cikeas, yakni PPP, PAN, PKB dan Demokrat mengajak untuk mendukung pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Khusus untuk Demokrat, Golkar telah berkomunikasi informal dengan petinggi partai, namun tidak dengan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Alasannya, SBY tentu butuh waktu untuk merenung dan mengevaluasi kekalahan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dalam persaingan hajat demokrasi di Jakarta.
"Ya tidak lah, mungkin ada beberapa petinggi lainnya. Ya kami ngobrol-ngobrol, bicara-bicara setelah ini, lalu kemarin mengatakan, nanti saja dulu. Karena baru sehari kalah, perlu merenung, perlu kontemplasi. Yang pasti komunikasinya bukan dengan Pak SBY," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (17/2).
Idrus mengatakan, pertemuan itu berlangsung cair dan informal. Dalam pertemuan itu, Golkar mengajak Demokrat untuk mempertimbangkan gabung bersama PDIP, Hanura, dan NasDem memenangkan Ahok-Djarot.
"Ketemu ya gimana, gimana temen, gimana saudaraku, kita kan bareng-bareng ini, ini kan sudah menang, mari kira paripurnakan kemenangan ini. Lalu ketawa-ketawa, iya yaudah nanti kita dibicarakan, karena kita kan teman," terangnya.
Partai-partai pendukung Ahok-Djarot akan terus melakukan konsolidasi dan penjajakan dengan empat partai poros Cikeas. Dari pertemuan itu, Idrus meyakini partai-partai poros Cikeas akan bersedia memberikan suntikan dukungan kepada Ahok-Djarot.
"Ini semua kita sudah mulai komunikasi petinggi-petinggi, itu kan ada 4 parpol, semua kita sudah komunikasi, ya tentu dalam dunia politik itu kan tidak bisa selesai satu kali. Perlu dua kali, tiga kali, dan kita punya keyakinan bahwa komunikasi-komunikasi yang kita lakukan ini akan produktif," klaimnya.
Selain itu, Idrus juga memastikan seluruh internal partai Golkar solid memenangkan Ahok-Djarot di putaran kedua. Pernyataan ini membantah tudingan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie akan membelot mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dugaan ini berawal saat Anies-Sandiaga menyambangi kediaman Aburizal, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 3 Februari lalu.
Sebagai Sekjen periode sebelumnya, Idrus mengaku tahu persis sikap Aburizal dalam menyikapi keputusan, termasuk dukungan di Pilgub DKI. Menurutnya, jika Golkar telah memutuskan mendukung Ahok-Djarot, maka Aburizal akan sejalan dengan keputusan bersama.
"Jika sudah diputuskan oleh partai, beliau konsisten dengan kebijakan partai. Dengan demikian, dulu ketum dan sekarang dewan pembina, saya punya keyakinan, beliau akan konsisten pada sikap-sikap politik seperti pada saat menjadi Ketum Golkar. Yakin masih akan ikuti dan dukung kebijakan Partai Golkar," pungkasnya.
Baca juga:
Berstatus wagub, Djarot minta warga doakan dirinya menang Pilgub
'Real count' form C1 KPU: Agus 17,04 %, Ahok 42,92 %, Anies 40,05 %
Bos BI sebut program KPR tanpa DP milik Anies-Sandi salahi aturan
1,6 Juta warga DKI tidak bisa nyoblos, Golkar siap beri advokasi
Soal putaran 2 Pilgub DKI, Golkar sudah bertemu Ketum PAN dan PPP
PPP DKI tentukan jago putaran dua Pilgub Jakarta usai sowan ke DPP
Begini cara Anies atasi banjir Jakarta kiriman dari Bogor
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.