Golkar Sultra klaim tak bahas pengganti Setnov saat bertemu Jokowi
Golkar Sultra klaim tak bahas pengganti Setnov saat bertemu Jokowi. Ridwan menjelaskan, Jokowi menaruh kepedulian kepada Golkar. Jokowi berharap, krisis dan masalah internal yang membelit Golkar segera diselesaikan supaya tidak mengganggu stabilitas ekonomi dan politik.
Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Ridwan Bae mengatakan, pimpinan-pimpinan DPD I, Airlangga Hartarto dan Presiden Joko Widodo tidak membahas calon Ketua Umum Golkar pengganti Setya Novanto. Dalam pertemuan, Jokowi menyatakan telah mengizinkan Airlangga untuk menjadi calon Ketum Golkar. Hal ini karena Airlangga masih aktif sebagai Menteri Perindustrian.
"Enggak ada enggak ada. Tapi hanya ada yang bahas bahwa dia bertanya bahwa ada keinginan Pak Airlangga mau maju," kata Ridwan saat dihubungi, Kamis (30/11).
Ridwan menjelaskan, Jokowi menaruh kepedulian kepada Golkar. Jokowi berharap, krisis dan masalah internal yang membelit Golkar segera diselesaikan supaya tidak mengganggu stabilitas ekonomi dan politik.
"Intinya gini, dia (Jokowi) merasa peduli terhadap kondisi Golkar saat ini karena kalau Golkar kisruhnya berkepanjangan itu akan mempengaruhi stabilitas nasional baik politik dan ekonomi," ujarnya.
Kepada Jokowi, lanjut Ridwan, pimpinan-pimpinan DPD I juga mengaku siap mempercepat munaslub untuk menyelesaikan masalah di Golkar.
"Dan munas itu ya kita akan usahakan percepat bersama DPP, itu kira-kira. Kami sampaikan itu pada akhirnya munaslub tidak boleh panjang. Jangan suasana ini berlanjut panjang gitu," tandas Ridwan.
Diketahui, hampir seluruh pimpinan DPD I Partai Golkar akan menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pagi ini. Pertemuan antara pimpinan DPD I Golkar itu diinisiasi Airlangga Hartarto, kader yang berniat menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Airlangga dan pimpinan-pimpinan DPD akan menyampaikan sejumlah hal kepada Jokowi, di antaranya menyatakan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019.
Selain itu, Pimpinan-pimpinan DPD I akan menyampaikan dukungan kepada Airlangga sebagai calon Ketum Partai Golkar lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Pimpinan DPD I juga akan meminta Jokowi hadir saat munaslub.
Baca juga:
Bawa DPD I Golkar temui Jokowi, Airlangga akui bahas Munaslub
Setelah bertemu Jokowi, Airlangga ajak DPD I Golkar sowan ke JK
Golkar nilai langkah MKD periksa Novanto sudah sesuai koridor UU MD3
Golkar Papua: Pak Setnov tahu diri, tidak perlu didesak mundur
Airlangga ajak DPD I temui Jokowi, DPP Golkar jamin tak ada intervensi
Airlangga Hartarto ajak DPD I Golkar bertemu Jokowi di Istana Bogor
Golkar Papua: Ada desain dorong Airlangga, jangan buat keruh suasana
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan