Golkar tak mau digantung Ridwan Kamil
Golkar tak mau digantung Ridwan Kamil. Ketua DPP Partai Golkar, Zainudin Amali, mengatakan, pihaknya tak ingin digantung Emil. Ia pun mengaku tak mengetahui apa yang dijanjikan Emil sebelum Golkar memutuskan mendukungnya.
Partai Golkar mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil (RK) sebagai calon gubernur Jawa Barat. Melalui surat yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang beredar akhir pekan kemarin, dukungan tersebut resmi dicabut. Salah satu alasannya ialah pria yang akrab disapa Emil itu tak kunjung menetapkan calon pendampingnya.
Ketua DPP Partai Golkar, Zainudin Amali, mengatakan, pihaknya tak ingin digantung Emil. Ia pun mengaku tak mengetahui apa yang dijanjikan Emil sebelum Golkar memutuskan mendukungnya.
"Saya tidak tahu apa yang disampaikan ke DPP. Tetapi kalau kita baca dari surat itu, itu adalah batas akhir yang dijanjikan dari tanggal 25 November segera akan menentukan wakil itu. Sekarang sudah tanggal berapa? Sudah terlampau jauh. Kita juga enggak mau digantung seperti itu gitu loh. Partai-partai lain juga pasti akan berpikiran seperti itu," jelasnya di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/12)
Mengenai kemungkinan Dedi Mulyadi yang akan dicalonkan Partai Golkar, Zainuddin mengatakan, kemungkinan selalu ada. Pendaftaran akan dibuka Golkar awal Januari yaitu tanggal 8-10 dan masih memungkinkan bagi siapa saja untuk dicalonkan Partai Golkar. Tapi menurutnya, kemungkinan besar referensi Golkar lebih condong ke Dedi Mulyadi karena tren elektabilitasnya dinilai cukup bagus.
"Kelihatannya referensinya lebih ke Dedi karena ini beliau juga sudah bekerja. Pak Dedi juga sudah berproses, kenaikan tren elektabilitas beliau bagus," paparnya.
Atas dasar itulah, menurutnya, peluang Dedi Mulyadi untuk maju sebagai cagub Jabar sangat besar. Kursi Golkar di Jabar sebanyak 17 dan masih perlu tiga kursi untuk mengusung calon. Terkait koalisi, Zainuddin mengatakan pihaknya menjalin komunikasi dengan berbagai parpol. Termasuk PDIP yang memiliki 20 kursi.
"Yang penting komunikasi politik kita bangun dengan baik, kuat. Semua nyaman saya kira bagus," ujarnya.
Jika komunikasi dengan PDIP berlanjut sampai keputusan koalisi dan Golkar mendapat posisi sebagai calon wagub, Zainuddin mengatakan belum tahu apakah Golkar akan menerima atau tidak.
"Saya belum tahu. Tetapi koalisi dengan partai-partai lain yang belum menentukan calonnya itu masih terbuka lebar," tandasnya.
Baca juga:
Titiek Soeharto, Theo L Sambuaga dan Priyo tolak calon tunggal di Munaslub
Dedi Mulyadi tegaskan tak ada deal dukungan Airlangga dengan Pilgub Jabar
Airlangga Hartarto buka Rapimnas III Golkar di JCC Senayan
Golkar Jateng tetap usung Arianti Dewi maju bakal Cawagub
Luhut minta Airlangga tak rombak besar-besaran pengurus Golkar
Tinggalkan Ridwan Kamil, Golkar buka peluang gabung PDIP di Pilgub Jabar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.