Golkar Target Raih 50 Persen Suara di NTB
Jika Golkar menang dan mampu menduduki yang teratas dengan meraih 20 persen suara atau lebih di 2019 sesuai target nasional, maka pada Pemilu 2024, Golkar akan bisa mengusung calon presiden (Capres) sendiri.
Golkar Nusa Tenggara Barat menargetkan 50 persen suara di Pemilu dan Pilpres 2019. Korbid Pemenangan Indonesia Timur sekaligus Ketua Bappilu DPP Golkar Indonesia Timur Melchias Markus Mekeng menilai, secara nasional peluang Golkar untuk menang di Pemilu dan Pilpres 2019 cukup besar, termasuk di NTB.
"Golkar NTB kita targetkan raih 50 persen di Pemilu dan Pilpres 2019, targetnya DPR RI 3 kursi, DPRD Propinsi 18 kursi dan DPRD Kabupaten 20 persen dari suara," kata Mekeng seusai melantik Ketua Bappilu Golkar Nusa Tenggara Barat di kantor DPD Golkar NTB di Mataram, Jumat (16/11) malam.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Apakah bisa, tentu bisa. Karena itu kepada kader tunjukkan percaya diri bahwa Golkar partai paling layak menang di Pemilu dan Pilpres 2019," tegasnya.
Pemilu 1998 sempat diikuti 48 partai politik (parpol) dan Partai Golkar dalam keadaan tertekan karena dihujat sana-sini namun buktinya Golkar mampu menduduki peringkat kedua dengan suara 25,8 persen.
"Kenapa kita menang, karena kita masih dicintai dan ingat oleh rakyat. Meski kita ditekan kita tetap yang terbaik," ujar Mekeng.
Disadari Partai Golkar tengah diuji berbagai persoalan, Dia tetap optimistis bahwa sinar Golkar di Pemilu Legislati 2019 tetap akan baik.
"Tidak ada di dunia ini partai yang isinya malaikat. Tapi kalau ada yang melanggar murni ulah oknum, bukan partai," katanya.
Mekeng menambahkan, jika Golkar menang dan mampu menduduki yang teratas dengan meraih 20 persen suara atau lebih di 2019 sesuai target nasional, maka pada Pemilu 2024, Golkar akan bisa mengusung calon presiden (Capres) sendiri.
"Makanya saya minta kader tidak boleh berkecil hati. Sebab Partai Golkar masih dicintai," ungkap Mekeng.
Untuk itu, ia berharap seluruh kader untuk terus bekerja keras meraih hati masyarakat agar bisa meraih hasil maksimal sesuai yang telah ditargetkan DPP Partai Golkar.
"Kalau ingin menang harus kerja keras dan buktikan bahwa kita bisa. Karena itu sudah menjadi semangat kita," katanya.
Baca juga:
Golkar Sebut Politik Genderuwo Muncul Karena Tak Ada Ide dan Program
Cerita Johannes Kotjo Dipalak Biayai Rapat Pleno Golkar
Agung Laksono Yakin Sosok Jokowi Tingkatkan Elektabilitas Golkar
Timses Jokowi Tanggapi Sandi soal Genderuwo Ekonomi: Jangan Takuti Rakyat
Airlangga Pimpin Konsolidasi Pemenangan Golkar se-Kalbar
Golkar siap dukung Jokowi bangun diplomasi jaga stabilitas Asia Tenggara lewat KTT
Agung Laksono Percaya Isu Budek Buta Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf