Golkar yakin kasus Novanto tak ganggu persiapan Pilkada Serentak
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menahan Ketua DPR Setya Novanto atas kasus korupsi e-KTP. Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin meyakini, kondisi yang dialami Novanto tidak akan mengganggu persiapan Pilkada 2018.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi menahan Ketua DPR Setya Novanto atas kasus korupsi e-KTP. Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin meyakini, kondisi yang dialami Novanto tidak akan mengganggu persiapan Pilkada 2018.
"Kan kalau itu tidak ada masalah. Selama ini juga itu ditandatangani ketua harian. Rekomendasi boleh," kata Mahyudin di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (18/11).
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Menurutnya, kepemimpinan di Partai Golkar bersifat kolektif kolegial. Jadi, ketika ketua umum berhalangan maka persetujuan soal calon kepala daerah yang akan diusung partai bisa diteken oleh Ketua Harian dan Sekjen Partai Golkar.
"Nah ada beberapa daerah yang sata lihat kemarin seperti Sulawesi Tenggara, itu yang tandatangan Pak Nurdin Halid (Ketua Harian PG) dan Pak Idrus Marham (Sekjen PG). Jadi, tidak ada masalah itu," tegasnya.
Tak hanya persiapan pilkada, Mahyudin juga yakin kasus yang membelit sang ketua umum juga tidak berdampak terhadap keterpilihan jagoan mereka di Pilkada. Bahkan, Wakil Ketua MPR ini memprediksi walaupun Golkar diterpa isu korupsi masih bisa memenangkan 60 persen di Pilkada Serentak 2018.
"Walaupun ada kejadian Mas Nov seperti ini misalnya, tapi calon kami di daerah sangat kuat di masyarakat ya pasti terpilih," ujar Mahyudin.