Golkar yakin Prabowo tak akan maju di Pilpres 2019
Koorbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid menanggapi survei yang dirilis oleh Indo Barometer. Nusron menyakini Jokowi tidak akan melawan Prabowo dalam Pilpres 2019. Diketahui dalam survei tersebut terlihat bahwa Joko Widodo akan kembali melawan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019
Koorbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid menanggapi survei yang dirilis oleh Indo Barometer. Nusron menyakini Jokowi tidak akan melawan Prabowo dalam Pilpres 2019. Diketahui dalam survei tersebut terlihat bahwa Joko Widodo akan kembali melawan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
"Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak Prabowo," kata Nusron saat acara diskusi Survei Nasional Indo Barometer 'Dinamika Pilpres 2019: Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?' di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
Namun, Nusron enggan merinci siapa orang tersebut. Dia mengklaim Prabowo tidak akan maju. "Entah siapa orangnya nanti. Tapi bukan pak Prabowo. Hidung politik saya sudah merasakan. Tapi intiusi felling saya pak Prabowo enggak akan maju," kata Nusron.
Diketahui sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Qodari menilai jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan maka akan terulang kembali seperti Pilpres 2014. Namun dia enggan merinci siapa yang akan jadi wakil dari masing-masing pasangan tersebut.
"Dalam skenario pertama, Prabowo dan Jokowi akan jadi jilid II. Wakilnya siapa belum tau. Bukan cuma elektabilitas. Tapi kwalitas dan Kecocokan," kata Qodari.
Kemudian, Qodir menjelaskan skenario kedua, Jokowi akan bergabung dengan Prabowo melawan kandidat lain. Hal tersebut, menurutnya, akan terlihat seperti dinamika kuda catur.
"Kemudian skenario ketiga, Jokowi-Mr X Vs Prabowo Subianto-Mr Y Vs Mr Fulan dan Mr Fulin," kata Qodari.
Qodari memaparkan pada skenario pertama dukungan publik untuk Jokowi yaitu 48,8% dan Prabowo 22,3%. Dia juga memberikan contoh jika Jokowi-Gatot Nurmantyo akan mendapatkan suara 38,4% saat melawan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan 20,7%. Kemudian jika Jokowi-Prabowo akan mendapaptkan suara 48% saat melawan pasangan Budi Gunawan-Anies Baswedan.
Qodari menilai dari hasil tersebut terlihat jika Jokowi dipasangkan dengan Prabowo suara yang akan didapat menikat pesat. Dan dia mengklaim bahwa Pilpres selesai jika mereka benar berpasangan. "Kalau ini terjadi saya bisa katakan Pilpres usai," kata Qodari.
Diketahui survei tersebut dilakukan 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.200 responden, margin of error kurang lebih 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimal berusai 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, dimana teknik pengumpulan datanya melalui wawancara tatap muka responden dengan kuesioner.
(mdk/dan)