GP Ansor: Indonesia Bahaya Kalau Tidak Ada yang Mau Jadi Oposisi
Yaqut yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, jika partainya mengusung Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon Ketua MPR.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menilai, Indonesia dalam posisi bahaya jika tidak ada partai politik yang bersedia menjadi oposisi. Karena pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin butuh kontrol yang secara fungsi melekat di partai-partai oposisi.
Dia menegaskan, jalannya pemerintahan harus seimbang dengan hadirnya oposisi yang seimbang pula. Karena itu, dirinya setuju bila sebagian partai politik mengambil peran oposisi.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Saya kira mereka oposisi sajalah, jangan gabung-gabung. Ngapain bikin penuh, tidak berimbang nanti. Kalau tidak imbang bahaya, karena tidak ada kontrol. Biarkan yang oposisi ya oposisi, nggak usah gabung," kata Yaqut di Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang, Minggu (28/7).
Yaqut yang ditemui di sela memantau Konferensi Wilayah (Konferwil) GP Ansor Jawa Timur XIV meminta PKS, PAN dan Partai Gerindra tetap berada di luar pemerintahan. Gabung mereka ke pemerintahan justru akan membuat tidak nyaman dan tidak seimbang roda pemerintah.
"Saya kira seberapa kekuatan oposisi itu akan sangat bermanfaat untuk majunya Indonesia. Oposisi saja lah, bikin penuh gerbong. Kalau kita naik kereta kan kita tidak enak kalau gerbong penuh. Sama lah seperti itu," urainya.
Yaqut yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, jika partainya mengusung Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon Ketua MPR. Pertemuan dengan partai politik dipastikan akan semakin intensif sebagai sebuah penjajakan, termasuk dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Politik kan sebenarnya soal rembugan saja, semua bisa dibicarakan. Kalau PKB tidak dikasih Ketua MPR, dikasih apa dong? Kan harus jelas. Kan politik ya, saya kira wajar-wajar saja," katanya.
Internal PKB dan persetujuan kyai, Cak Imin memang direkomendasikan menjadi Ketua MPR. Tetapi disadari, bahwa posisi itu sebagai posisi politik yang harus dirembug (dibicarakan) dengan partai lain.
"Kalau di PKB jelas akan mengusung Cak Imin sebagai salah satu calon Ketua MPR. Tapi Lagi-lagi tidak bisa PKB yang menentukan, berkomunikasi dengan partai lain. Kalau dapat ya bersyukur kalau nggak ya bagaimana baiknya," tegasnya.
Baca juga:
GP Ansor Siapkan Kadernya Jadi Menteri Milenial di Kabinet Jokowi
3 Calon Ketua GP Ansor Jatim Dibaiat Jongkok di Depan Ketua PWNU
Ansor Protes Pemprov DKI Undang Felix Siauw Isi Kajian di Masjid Fatahillah
Rekonsiliasi Pascapemilu, Ormas Pemuda Siap Jembatani Pertemuan Jokowi-Prabowo
Siap Jaga TPS, GP Ansor DKI Buat Gerakan Rabu Putih
GP Ansor Klaim Siap Terjunkan 4,7 Juta Kader di Gerakan Rabu Putih