Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.

KPU Jawa Tengah memastikan jika pasangan AMIN tidak akan melakukan Kampanye Akbar di wilayah tersebut.

Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah memastikan jika pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) tidak akan melakukan Kampanye Akbar di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua KPU Jawa Tengah Handri Tri Ujiono.
"Jadi mereka tidak di Jawa Tengah. Itu hak sebagai peserta pemilu. Mungkin mereka ada jadwal kampanye di tempat lain dengan metode yang lain," kata Handi Tri Ujiono, Senin (21/1).
Ternyata, hal itu mendapatkan tanggapan dari Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Menurutnya, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Yang pertama, AMIN dimungkinkan menganggap jika di Jawa Tengah sulit untuk diterobos dalam kekuatan politiknya. Apalagi, wilayah tersebut kerap dianggap sebagai kandang banteng.

"Karena selama ini kan, Jateng itu dianggap sebagai kandanganya banteng, dan bahkan belakangan ada penetrasi yang dilakukan oleh kubu Prabowo-Gibran yang cukup kuat dan masif, itu artinya apa?," ujar Adi.
"Kalau mau disederhanakan mungkin Jawa Tengah perhari ini pertarungan politik antara Ganjar dan Prabowo, antara Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran," tambahnya.
Dalam konteks itulah, kubu AMIN disebutnya merasa kampanye di Jawa Tengah tersebut agak percuma untuk mencari suara tambahan atau untuk menderek elektabilitas suara mereka.
"Lebih baik mungkin, Kampanye Akbar yang dilakukan oleh Kubu AMIN di tempat-tempat yang lain, supaya mendapat tambahan dan limpahan suara," katanya.
Lalu yang berikutnya, AMIN dianggap manaruh hormat atau respect kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 3. Mengingat, sempat diisukan jika kedua kubu tersebut akan berkoalisi jika terjadi dua putaran.
"Yang kedua ya mungkin juga bagian dari respect politik ke kubu Paslon 3 gitu ya, soal kemungkinan ini adalah bahasa komunikasi politik yang bisa dikategorisasi untuk melakukan komunikasi jika ada Pilpres putaran kedua," ungkapnya.
Akan tetapi, yang paling mengemuka menurutnya yakni faktor yang utama dimana kubu AMIN seperti sedang realistis bahwa Jawa Tengah didominasi oleh kubu Ganjar-Mahfud.

"Lalu kemudian belakangan ada juga upaya-upaya untuk menggempur kekuatan politiknya Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah oleh kubu Prabowo-Gibran, Jateng dianggap hanya sebatas pertarungan antara Ganjar dan Prabowo," ucapnya.
Sehingga, dalam konteks itulah, maka AMIN mencoba mencari tempat yang lain yang masih mungkin bisa diolah sebagai kepentingan politik mereka.
"Ya bahwa ada kesan ini misalnya untuk menghormati kubunya Ganjar-Mahfud gitu ya, atau ada kesan ini sebagai merawat komunikasi politik, mungkin ada," paparnya.
"Tapi kan dalam politik itu soal menang-menangan, bukan soal ramah tamah gitu ya, bukan soal hormat menghormati. Tapi soal peluang bagaimana memaksimalkan potensi yang ada, saya kira disitu," sambungnya.
AMIN Bantah KPU Jateng
Berbeda dengan KPU Jateng, Jubir Timnas AMIN, Iwan Tarigan membantah, jika pihaknya tidak akan melakukan kampanye di wilayah Jawa Tengah.
Karena, pihak AMIN akan tetap melakukan Kampanye Akbar sesuai dengan jadwal dan zona yang sudah ditentukan oleh KPU RI beberapa waktu lalu.

Kampanye itu akan dilakukan pihaknya pada 24 Januari 2024 di dua wilayah Jawa Tengah yakni Cilacap dan juga Brebes.
"Tetap kampanye, besok Cilacap-Berebes, Jateng," tegas Iwan.
Sebelumnya, Kampanye akbar Pilpres 2024 sudah dimulai sejak 21 Januari 2024 kemarin. Ada tiga zona wilayah kampanye yang sudah ditetapkan KPU dengan waktu yang telah ditentukan untuk tiap pasangan calon.
Mengacu tiga zona tersebut, ternyata pasangan capres-cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, ternyata tidak mengambil wilayah Jateng sebagai lokasi kampanye akbar untuk Zona A.
Ketua KPU Jawa Tengah Handri Tri Ujiono mengatakan pasangan AMIN memutuskan tidak berkampanye secara terbuka di Jawa Tengah lantaran mereka telah fokus pada pergerakan kampanye yang diadakan relawannya serta parpol pendukungnya untuk masing-masing kabupaten/kota.
"Jadi mereka tidak di Jawa Tengah. Itu hak sebagai peserta pemilu. Mungkin mereka ada jadwal kampanye di tempat lain dengan metode yang lain," kata Handi Tri Ujiono, Senin (21/1).
Sesuai informasi dari KPU, tiga pasangan calon sudah mendapatkann jadwal kampanye selama tiga hari di Jateng mulai 8 Februari. Pasangan AMIN seharusnya mendapat tanggal 9 Februari. Tetapi tidak diambil.

Sedangkan untuk kampanye terbuka paslon capres lainnya seperti Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, tetap mengambil lokasi di Jawa Tengah.
"Untuk paslon Pilpres kampanye terbuka mulai tanggal 8 sampai 10 Februari. Tanggal 8 diambil paslon 02, tanggal 9 kosong tidak diambil paslon 01. Dan hari terakhir tanggal 10 diambil paslon 03," ungkapnya.