Manuver Elite, Biang Keladi Elektabilitas Partai Koalisi Tak Terdongrak Deklarasi Anies-Cak Imin
deklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Hasil survei yang dilakukan pada 2-11 September 2023
Ini Penyebab Elektabilitas Partai Koalisi Tak Terdongrak Deklarasi Anies-Cak Imin
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan hasil survei pasca deklarasi Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar bahwa ada efek positif perolehan suara partai-partai pendukungnya di Jawa Timur.
Hasil survei yang dilakukan pada 2-11 September 2023 itu disampaikan oleh pendiri SMRC, Prof Saiful Mujani dalam program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode "Efek Ekor Jas Anies-Muhaimin di Jatim" yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (5/10).
Saiful mengungkapkan bahwa fenomena tersebut bisa terjadi karena keputusan elit yang dibuat dalam upaya menyatukan Anies dengan Cak Imin sebagai pasangan di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Dan dalam tradisi kita kan keputusan-keputusan elite semacam itu kan sering tidak dikonsultasikan kepada konstituen,"
jelas Saiful.
merdeka.com
Dimana konstituen nantinya diharapkan untuk menyesuaikan atau mengikuti putusan dari elite partai politiknya sendiri.
"Kalau di negara demokrasi yang sudah mapan biasanya, pengambilan keputusan penting itu dikonsultasikan dengan konstituen atau pencalonan itu lewat satu mekanisme dari bawah," kata Saiful memberi contoh.
Di sisi lain, menurut Saiful, deklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
"Hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, bahkan orang terkaget-kaget kayak begitu, dibuat keputusan semacam itu," tutur Saiful.
Alasan lain yang diduga menjadi penyebab belum adanya efek signifikan atas perolehan suara di Jawa Timur kepada pasangan AMIN adalah karena selama tradisinya, Jawa Timur atau pemilih PKB itu adalah pemilih Joko Widodo.
"Jadi yang ada di imajinasi masyarakat itu adalah kira-kira tokohnya yang relatif agak dekat lah dengan Pak Jokowi, nah sejauh ini Anies kan tidak," sahut Saiful menerangkan.
Demikian juga Cak Imin yang tadinya sudah disosialisasikan dan disiapkan untuk menjadi calon presiden, kemudian jadi wakil dari Prabowo Subianto, secara tiba-tiba berubah haluan.
"Ini sesuatu yang baru, yang membutuhkan sosialisasi, membutuhkan argumen, yang untuk meyakinkan pemilih kenapa keputusan itu dibuat," ucap pria berkacamata itu.
"Jadi menurut saya wajar kalau masyarakat dibawahnya belum begitu tahu tentang ini," imbuh Saiful menambahkan.
Saiful mengatakan, mekanisme dalam mendengarkan aspirasi dari kelompok pemilih yang masih kurang dipertimbangkan sebagai faktor penting dalam keputusan politik, menjadi alasan besar mengapa belum ada efek positif dari deklarasi AMIN di Jawa Timur.
"Karena prosedur atau proses keputusan yang dibuatnya itu tidak cukup bottom up kira-kira begitu ya," pungkasnya.