Guruh Soekarno: Jokowi dan Puan tak pantas jadi presiden
Dia juga menilai Megawati tak perlu lagi menjadi presiden. Tak perlu mengaku-aku keturunan Soekarno.
Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi untuk calon presiden (Capres). Namun putra bungsu Soekarno, Guruh Soekarnoputra menganggap kemampuan Jokowi belum mumpuni. Belum saatnya Jokowi maju sebagai orang nomor satu Indonesia.
"Kalau buat saya sebaiknya belum sekarang," ujar Guruh Soekarnoputra usai bertemu dengan Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (20/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Politisi PDIP ini mengaku Jokowi memang mempunyai kemampuan yang menonjol dibanding pemimpin-pemimpin lainnya, tetapi dinilai belum saatnya menjadi Presiden. Kemampuan menonjol tersebut dilihat dari kinerja dan dedikasinya dalam memimpin untuk sebuah daerah.
"Bahwa Pak Jokowi mempunyai kemampuan memang apa, tapi saya belum bilang kapasitas sebagai seorang presiden. Bahwa pak Jokowi dibanding dengan pemimpin-pemimpin lainnya itu sangat menonjol, gimana kerjanya, dedikasinya, ketulusannya," jelasnya.
Anggota komisi X DPR ini malah tidak setuju Pemilu Presiden dilakukan secara langsung. Sebab, bertentangan dengan pancasila, sehingga elektabilitas seorang sebagai Capres tidak lah penting.
"Buat saya UUD kita telah melenceng dari Pancasila dengan produk amandemen tahun 2002. Sehingga tentang pemilunya, pemilu langsung tidak sesuai dengan pancasila, sangat bertentangan dengan pancasila. Jadi saya enggak terlalu inilah tentang elektabilitas," paparnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dipandang tidak perlu maju sebagai Capres untuk Pilpres mendatang. Begitu pula, keponakannya Puan Maharani belum saatnya maju sebagai Cawapres, walaupun diusung oleh Yusril Ihza Mahendra untuk mendampinginya.
"Kalau saya pribadi saya rasa enggak perlu lah. Nggak, kalau menurut saya Puan masih terlalu muda. Belum banyak makan asam garam," tegasnya.
PDIP yang identik tidak lepas dari trah Bung Karno dalam setiap mengusung Capres dinilai kolot. Sebab, urusan rakyat bukan bicara tentang trah.
"Soal negara dan bangsa itu kita bukan main-main soal trah. Ini untuk rakyat Indonesia, bahwa seorang Puan itu keturunannya Bu Mega kakak saya kandung, tapi Puan masih terlalu muda belum banyak asam garam di dunia politik," terangnya.
Walaupun dia kader PDIP, tetapi Guruh melihat tidak ada sosok dari PDIP yang pantas menjadi pemimpin Indonesia. Begitu pula, calon eksternal untuk presiden dinilai tidak ada yang kompeten menjadi pemimpin bangsa.
"Ga ada. Jangankan di PDIP, di Indonesia saja menurut saya ga ada. Seluruh indonesia ini enggak ada," tandasnya.
(mdk/ian)