Guyon Kang Emil Minta Skincare Ditanggung BPJS: Pasti Ibu-Ibu Nyoblos Mas Anies
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melontarkan candaan agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bisa menanggung biaya skin care atau perawatan kulit agar masyarakat Indonesia lebih bersih dan bercahaya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melontarkan candaan agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bisa menanggung biaya skin care atau perawatan kulit agar masyarakat Indonesia lebih bersih dan bercahaya.
Canda itu disampaikan Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil saat berada satu panggung dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ketika menyematkan harapan agar masyarakat Indonesia bisa hilangkan kebiasaan buruk.
-
Mengapa PKS mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024? “Dengan kolaborasi yang baik antara partai pengusung dan relawan Anies, insya Allah kita bisa memenangkan Anies di Pilpres 2024 nanti,” harap Syaikhu.
-
Bagaimana cara Anies Baswedan meyakinkan kader PKS untuk memenangkan Pilpres dan Pemilu 2024? Jika legislatif dan eksekutif berhasil dimenangkan, Anies yakin perubahan akan terjadi.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang mendukung Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024? "Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),"
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Kapan Pilpres 2024 akan diselenggarakan? Lalu apakah pemilu tahun 2024 ini membuat sejarah baru atau akan meneruskan tradisi lama bahwa the next presiden tahun lahirnya tak pernah lebih tua dari presiden sebelumnya.
"Jadi kesimpulannya, jika mau menuju Indonesia yang juara, yang hebat itu perbaiki kekurangannya, kurangi julidnya, perbaiki IQ nya, kira-kira begitu. Tapi pertahankan optimismenya, sedekahnya," kata Kang Emil, di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10).
Setelah mengucapkan itu, Kang Emil mengeluarkan guyonan untuk Indonesia menjadi bersih dan bercahaya, dengan harapan BPJS bisa menanggung biaya perawatan kulit.
"Makanya 2024, hashtag saya adalah Indonesia itu harus bersih, bercahaya bersinar, hashtag Indonesia glowing. Kita doakan suatu hari skincare ditanggung BPJS," sebutnya.
Bahkan candaan tersebut, sempat dititipkan sebagai ide oleh Kang Emil kepada Anies calon presiden (capres) yang telah diusung Partai NasDem untuk menjadi salah satu daya tarik.
"Pasti ibu-ibu nyoblos, mas Anies, ngasih ide, ini ngasih ide. Oh, doakan suatu hari kalau kita sudah negara maju, skin care bisa ditanggung BPJS, glowing kebutuhan bukan pilihan," katanya.
Di sisi lain, Kang Emil juga meminta agar para pemuda tidak saling bertengkar hanya karena beda pilihan presiden. Karena, soal siapa yang akan menjadi Presiden si 2024 telah ditentukan tuhan.
"Kalau kita suka bertengkar ya. Beda Pilpres bertengkar padahal Allah sudah tahu mentakdirkan siapa yg dipilih jadi Walikota Bogor siapa yang dipilih jadi gubernur Jawa Barat, siapa yang dipilih jadi Gubernur DKI," ucapnya.
Bahkan, mantan Wali Kota Bandung itu meminta supaya pemuda juga tidak bertengkar hanya karena beda pilihan presiden. Lantaran, semuanya telah ditentukan oleh tuhan.
"2024 siapa yang menjadi Presiden, Allah sudah tentukan. Di kitab ketetapan di keyakinan kami yang namanya lauhul mahfuz ya kita tinggal menjemput," terangnya.
"Cara menjemputnya saya titip netizen mendukung baik fastabiqul khoirot demokrasi. Berlomba-lombalah tunjukan kebaikan bukan berlomba-lomba menunjukan negatif campaign, black campaign. Menang karena keburukannya dibuka aibnya dibuka enggak boleh gitu," ujarnya.
Sebab, Ridwan memandang kalau perselisihan soal beda pilihan politik harus selesai sesaat kompetisi telah selesai. Sebagaimana ajang olimpiade yang berlangsung dalam lima tahunan.
"Kita bertanding sleding tekel setelahnya medali emas dibagikan kita salaman lagi kita ngopi lagi. Jangan baperan jadi konstituen, Pak Prabowo sudah gabung dengan Pak Jokowi pendukungnya kan terbukti belum bisa move on," sebutnya.
"Saya berharap generasi z memahami itu kami lelah bertengkar jangan diulangi percaya tuhan sudah menentukan siapa yang menjadi pemimpin," tambah dia.
(mdk/bal)