Terganjal lumpur lapindo, ini strategi Golkar di Sidoarjo
Golkar menganggap Sidoarjo memiliki kedekatan sendiri dengan Ical.
Masih bermasalah dengan korban Lumpur Lapindo, Partai Golkar Jawa Timur mengaku tak memiliki target khusus di Kabupaten Sidoarjo pada Pemilu 2014 mendatang. Sebab, di kawasan bencana lumpur yang terletak di Porong itu, memiliki hubungan khusus dengan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical).
Hanya saja, dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Zainudin Amali, target kursi yang ingin direbut di Sidoarjo itu, sama dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur untuk DPRD Jatim dan DPR RI, yaitu dua kursi.
"Target kursi di daerah pemilihan (dapil) tersebut diberlakukan sama dengan daerah lain di Jawa Timur, masing-masing dua kursi, termasuk dalam menurunkan juru kampanye," kata Zainudin Amali usai membuka pelatihan jurkam di Surabaya, Kamis (6/2).
Di kawasan Porong sendiri, diakui Zainudin, memiliki ikatan histori dengan Ical, selaku pemilik PT Lapindo Brantas yang melakukan pengeboran minyak di Porong hingga menyebabkan terjadinya luapan lumpur panas pada 29 Mei 2006 silam.
"Tapi secara politik, untuk pemilih di sana (Sidoarjo), kami berlakukan sama dengan daerah-daerah pemilihan lain di Jawa Timur," lanjut anggota Komisi VII DPR RI itu.
Untuk diketahui, kawasan Porong, Sidoarjo, masuk dapil 1 yaitu Surabaya-Sidoarjo. "Jadi, kami tetap menargetkan empat orang, masing-masing dua kursi untuk DPR RI dan DPRD Jatim di masing-masing daerah pemilihan," ungkap dia.
Sementara itu, di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 nanti, partai berlambang pohon beringin itu, secara nasional ditargetkan mampu menyumbang 20 hingga 23 persen suara. "Berdasarkan hasil survei internal, Partai Golkar Jatim dianggap melampaui target 17 persen yang dipatok DPP," katanya.
Sedangkan untuk mendongkrak suara di Jawa Timur, Partai Golkar menyiapkan sejumlah nama untuk menjadi jurkam nasional dan daerah. Salah satu nama yang didapuk Partai Golkar untuk menjadi jurkam itu adalah, Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf .
"Secara nasional ada sekitar 600 jurkam yang akan diturunkan. Mereka berasal dari unsur DPP, Caleg Pusat, DPD dan tokoh nasional Partai Golkar, seperti, Jusuf Kalla , Haryono Suyono , Sarwono Kusumatmadja, Akbar Tanjung dan Ginandjar Kartasasmita ," tandas dia.
Baca juga:
Akbar Tandjung: Golkar dan PDIP mungkin saja berkoalisi
LSI prediksi hanya PDIP dan Golkar yang bisa ajukan capres
Priyo Budi Santoso takut kualat pada Ical jika maju nyapres
Survei: Peluang Demokrat dan Golkar menang Pilpres kecil
Golkar gembira JK dicapreskan PKB, doakan semoga sukses
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.