Hadapi Pemilu 2019, Hanura siapkan konsep bangun nusantara
Untuk memenangkan Pemilihan Umum, baik legislatif, maupun bupati gubernur dan presiden, Partai Hanura menggencarkan strategi. Beberapa program serta target sudah disusun. Salah satunya dengan membuat tagline dan jargon politik.
Untuk memenangkan Pemilihan Umum, baik legislatif, maupun bupati gubernur dan presiden, Partai Hanura menggencarkan strategi. Beberapa program serta target sudah disusun. Salah satunya dengan membuat tagline dan jargon politik.
"Kita sudah susun strategi, dan dari Bappilu Partai Hanura juga tawarkan konsep Bangun Nusantara berangkat dari cara pikir NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kami juga memiliki jargon Coblos Hanura," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura, Gede Pasek Suardika kepada merdeka.com, Senin (7/5) di Pekanbaru.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Selain jargon, kata Pasek, Hanura juga membuat tagline Bangun Nusantara. Tujuannya, untuk merepresentasikan apa yang menjadi kearifan lokal, kemudian menjadi kekuatan Hanura jika menang nanti.
"Konsep Bangun Nusantara ini juga akan bersinergi dengan hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 14 Desember. Dan ini sesuai dengan nomor urut Partai Hanura yakni nomor 13," ucapnya.
Tidak hanya itu, tagline Bangun Nusantara merefleksikan perjalanan politik Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO).
"Pak Ketum OSO dikenal sebagai tokoh pejuang daerah. Dia berangkat dari Utusan Daerah, kemudian saat ini menjadi Ketua DPD RI. Itulah alasan kenapa kami menawarkan tagline Bangun Nusantara," ucapnya.
Dalam hal kesiapan Hanura memenangkan Pemilu 2019, Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu menyebutkan, Hanura sudah siap menghadapi Pemilu 2019. Dia menyebutkan, memang banyak pihak yang under estimate dengan Hanura, karena mereka belum tahu kekuatan partai tersebut saat ini.
"Mereka lupa bahwa sejak beberapa pemilu yang telah lewat, dengan aturan apapun, rumusan apapun, Partai Hanura selalu lolos ke Senayan (DPR). Jadi Hanura siap hadapi Pemilu 2019 dengan sistem apapun, termasuk Saint Legue Murni (SLM) dan ambang batas masuk parlemen 4 persen. Kami siap menang," kata Pasek.
Sementara itu, Wakil Ketua Bappilu, SC Arifin menambahkan, tagline Bangun Nusantara dipilih karena Hanura berkhimat membangun membangun dari daerah.
"Kejayaan nasional harus disanggah oleh kejayaan daerah. Semua agenda nasional harus diletakan di daerah. Jadi Hanura adalah partai nasional yang berkhidmat untuk kepentingan daerah," katanya.
Baca juga:
Presiden Jokowi akan buka Rakernas Partai Hanura di Riau
OSO sebut informasi Surya Paloh soal cawapres Jokowi belum tentu benar
Hanura kubu Daryatmo bakal somasi kubu OSO karena gelar Rakernas
Soal Perpres TKA, OSO sebut banyak yang mengada-ada di tahun politik
Sebut Hanura tak ada harapan, kader lompat ke Demokrat Jabar