Hajatan Rakyat di Stadion Pakansari, Ganjar Pranowo: Bogor Pecah!
Ganjar melanjutkan kampanye akbarnya di Stadion Pakansari, Cibinong
Hajatan Rakyat di Stadion Pakansari, Ganjar Pranowo: Bogor Pecah!
- Pramono-Rano Kampanye Akbar, Megawati Pilih Berzikir dengan Tasbih Hijau Lawan Intimidasi
- Dihadiri 20 Ribu Pendukung, Pramono-Rano Siapkan Tokoh Kejutan di Kampanye Akbar
- VIDEO: Tempur di Pilpres, Ganjar Kutip Aktivis Adian: Kalau Tak Ada Peluru Kita Pakai Batu!
- Hajatan Rakyat di Bogor, Ganjar, Siti Atikoh, dan Alam Kompak Semangati Rakyat
Hajatan Rakyat di Stadion Pakansari, Ganjar Pranowo: Bogor Pecah!
Bogor pecah. Kalimat itu yang pertama kali keluar dari mulut capres nomor usut 3 Ganjar Pranowo, dalam Hajatan Rakyat #ganjarmahfud 2024 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (9/2).
Dalam kampanyenya, Ganjar menyampaikan mengenai investasi pendidikan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, jika terpilih dalam Pilpres 2024.
"Bogor pecah. Debat sudah dilakukan, kampanye sudah dilakukan, tinggal rakyat menentukan, KTP agar bermanfaat, seluruh kartu disatukan di KTP Sakti, agar mereka yang seharusnya dapat bantuan, BLT, PKH dam pupuk semua tepat sasaran," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo menyebut, untuk menyelesaikan kemiskinan Indonesia, kualitas pendidikan harus diperbaiki.
Ganjar dan Mahfud menilai investasi pendidikan itu akan menjadi senjata utama dalam menumpas kemiskinan.
"Program kami, satu keluarga miskin, satu sarjana agar kualitas lebih baik agar keluarga hidup menjadi lebih baik. Insha Allah ini akan kami selesaikan lewat investasi pendidikan itu," kata Ganjar.
Ganjar juga menyinggung program makan gratis milik paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, program ini tidak tepat jika digunakan untuk mengentaskan stunting.
"Kemarin kami berdebar, kalau ada yang bertanya kepada saya apakah Pak Ganjar setuju makan siang gratis dipakai untuk penurunan stunting. Ya saya tidak setuju, itu keliru," kata Ganjar.
Dia menjelaskan, stunting harus ditangani sejak ibu hamil atau 1.000 hari pertama kehidupan, pemberian ASI eksklusif, diiringi dengan pencegahan preventif seperti olahraga, hidup bersih.
"Baru kalau kemudian sakit dibawa ke dokter. Kami juga ada program setiap desa satu faskes satu nakes," tegas Ganjar.