Hanura: Isu reshuffle tidak perlu dibesar-besarkan
Jika memang reshuffle akan dilakukan, Hanura meminta hal itu tidak dilakukan atas desakan segelintir pihak.
Ketua DPP Partai Hanura Miryam S. Haryani berharap isu reshuffle yang berhembus kencang belakangan ini tak perlu dianggap sebagai polemik yang besar. Sebab, kata dia, reshuffle kabinet menjadi sepenuhnya hak prerogatif Presiden Joko Widodo.
"Dalam seminggu terakhir persoalan reshuffle kabinet menjadi sesuatu yang menarik perhatian banyak orang, khususnya terkait kondisi terkini politik dan pemerintahan Jokowi-JK. Kami dari Hanura melihat persoalan reshuffle ini sebaiknya tak perlu dibesar-besarkan, karena sepenuhnya menjadi prerogatif Presiden," kata Miryam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).
Anggota Komisi V DPR ini menilai, jikalau benar reshuffle akan dilakukan oleh Presiden Jokowi, Hanura berharap kebijakan tersebut diambil bukan semata-mata karena hasil survei ataupun desakan segelintir kelompok yang ingin memanfaatkan perombakan kabinet sebagai sebuah momentum mencari 'panggung'.
"Reshuffle benar-benar atas pertimbangan yang matang dan hasil penilaian Presiden terhadap kinerja para menterinya dengan tidak mengabaikan masukan dari seluruh stakeholder terlebih dari Wapres selaku pembantu utama dan KIH sebagai gabungan partai pengusung," tegasnya.
Dia mengibaratkan, Jokowi-JK adalah nakhoda sebuah kapal yang sedang berlayar di mana memiliki beberapa awak yakni para menterinya yang harus beradaptasi dengan nakhoda dan kapalnya agar dapat berjalan lancar mengarungi samudera nan luas.
"Jangan sampai karena ingin mengangkut penumpang baru lalu penumpang lama ditinggal di pelabuhan tempat kapal bersinggah, ini belum sampai tujuan dan baru saja berlayar. Jangan tergoda oleh awak kapal yang baru yang menjanjikan kemampuan tapi belum jelas seperti apa kemampuannya," pungkasnya.
Baca juga:
Reshuffle kabinet, 5 menteri ekonomi ini diusulkan diganti
Kinerja buruk, menteri-menteri ini pantas di-reshuffle
Tjahjo: Semua menteri harus jadi bumper presiden
Puan Maharani tanggapi reshuffle: Itu hak prerogatif presiden
Kritik keras PDIP atas kinerja buruk kabinet Jokowi
Jusuf Kalla: Reshuffle kabinet tidak tergantung hasil survei
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.