'Hanya Orang Gila yang Mau Kembali ke Orde Baru'
Pengamat Politik LIPI Hermawan Sulistyo menilai, kampanye kejayaan Orde Baru dan keberhasilan Soeharto yang dilakukan Partai Berkarya tidak akan laku bagi para pemilih pemula di Pilpres 2019. Dia menyatakan, hanya orang gila yang ingin kembali ke era Orde Baru.
Pengamat Politik LIPI Hermawan Sulistyo menilai, kampanye kejayaan Orde Baru dan keberhasilan Soeharto yang dilakukan Partai Berkarya tidak akan laku bagi para pemilih pemula di Pilpres 2019. Dia menyatakan, hanya orang gila yang ingin kembali ke era Orde Baru.
"Rezim itu, hanya orang gila yang mau kembali ke rezim itu. Ngomong begini pasti selesai. Hidup penuh ketakutan setiap hari. Apalagi bikin NGO (LSM), jangan mimpi, besoknya hilang," kata dia dalam diskusi dengan tema 'Orba dalam Pilpres' di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Kamis (6/12).
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Apa yang dilakukan Titiek Soeharto saat menjenguk Prabowo Subianto? Saat berkunjung, ada tatapan mata Titiek yang menatap syahdu.
-
Siapa yang membuat Titiek Soeharto menangis? Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto memberikan ucapan dan dukungan penuhnya untuk Gregoria Mariska Tunjung.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto dengan Ibu Tien? Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
-
Apa yang membuat Titiek Soeharto bangga? Kesuksesan Gregoria melangkah ke semifinal membuat Titiek sangat bangga.
-
Apa yang dikatakan Titiek Soeharto terkait permintaaan rujuk dari Prabowo? Baru-baru ini Titiek juga menegaskan kalau hubungannya dengan Prabowo memang selalu baik saja, jadi saat diminta rujuk dia juga heran karena memang tak pernah ada masalah diantara keduanya.
Hermawan juga mengatakan isu tersebut juga tidak akan laku pada pada Pilpres 2019 khususnya untuk para pemilih pemula. Sebab menurut dia para pemilih pemula atau milenial saat ini sudah mulai cerdas.
"Banyak anak-anak milenial yang cerdas, menelusuri dia lihat, buka file lama akan tahu siapa penjahat HAM, siapa yang merampok ekonomi kita," cetusnya.
"Bahwa orba membangun. Kalau membangun itu seperti bangunan kertas. Sangat rapuh. Begitu pondasinya rontok, roboh semua itu yang terjadi. Di atas permukaan sukses, tapi itu omong kosong semua," tambah Hermawan.
Sama seperti Hermawan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto yang menjadi pembicara dalam diskusi itu mengatakan, isu orde baru kurang laku untuk milenial. Dia menjelaskan isu yang akan lebih diutamakan yaitu agama.
"Titik temu milenial dengan orba cukup jauh. Kecuali gagasan ini dimunculkan dengan gagasan baru. Dari suku, agama, yang lain tidak. Aktivitas orba dihilangkan sama sekali," kata Sunanto.
Sebelumnya lewat akun Twitter milik Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya Titiek Soeharto menginginkan supaya Indonesia sudah saatnya berubah seperti era Presiden ke-2 Soeharto. Misalnya dengan mewujudkan swasembada pangan, sehingga tidak tergantung pada impor.
"Sudah cukup... Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional, dan dikenal dunia," demikian kicauan Titiek lewat akun media sosial Twitter @TitiekSoeharto.
(mdk/bal)