Hari Perempuan, Megawati singgung rendahnya partisipasi perempuan di politik
Ketua Umum PDIP ini menceritakan pengalaman yang dia alami saat seorang kader perempuannya meminta mundur. Padahal, kata Megawati, perempuan ini punya karir politik yang baik.
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dianugerahi gelar honoris causa oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kamis (8/3). Pengukuhan ini bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Dalam pidatonya, putri presiden pertama RI ini prihatin partisipasi perempuan dalam politik di negeri ini masih rendah. Padahal, pemerintah berupaya menggenjot keikutsertaan perempuan dengan batas keterwakilan perempuan di pengurus partai 30 persen.
-
Bagaimana Megawati menampilkan sisi femininnya? Memiliki Sisi Feminim Meski terlihat tomboi, wanita 24 tahun ini juga memiliki sisi feminin yang menarik. Ia mengombinasikan blouse dengan ikat pinggang berwarna pink. Penampilannya terlihat cantik dan keren dengan tambahan kacamata di atas hijabnya.
-
Siapa yang mengusulkan Hari Perempuan Internasional? Clara Zetkin, seorang pemimpin pergerakan perempuan asal Jerman, mengusulkan agar ada hari khusus yang ditetapkan untuk merayakan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional diperingati? Diketahui, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Perempuan Internasional? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Hari Perempuan Internasional adalah momen yang didedikasikan untuk memperingati pencapaian perempuan di berbagai bidang dan sekaligus menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi oleh mereka di seluruh dunia.
-
Mengapa Hari Perempuan Internasional penting? Peringatan ini penting karena mempromosikan kesetaraan gender dan mengingatkan kita tentang perjuangan dan pencapaian perempuan dalam sejarah.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional dirayakan? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional.
"Ini untuk memenuhi syarat calon anggota legislatif selalu saya mengalami kesulitan, saya tahu dirasakan oleh para pimpinan partai dengan kuota 30 persen. Memang maksud dan niat memberi kuota baik tapi tatarannya sulit," ujar Megawati di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (8/3).
Ketua Umum PDIP ini menceritakan pengalaman yang dia alami saat seorang kader perempuannya meminta mundur. Padahal, kata Megawati, perempuan ini punya karir politik yang baik.
"Tengah jalan dia datang kepada saya, dan katakan dengan penuh maaf ingin mengundurkan diri, kenapa? Karir politik bagus, dia jawab karena keluarga saya, suami saya mengatakan harus pilih antara suami dan karir politik," kata Megawati.
Melihat hal ini, Megawati pun tak berkutik. Menurut penilaiannya, setelah Indonesia merdeka, perempuan justru tak mendapatkan ruang dalam politik beda dengan ketika zaman perjuangan dahulu.
"Dalam pengamatan saya ada sebuah fenomena yang terus berjalan justru setelah merdeka kaum perempuan makin surut di bidang politik beda dengan ibu-ibu kita waktu mereka ikut berjuang bersama bapak-bapak, bergairah dalam bidang politik," jelasnya.
Baca juga:
Megawati: Saya dulu merupakan presiden mandataris MPR
Megawati sebut otonomi daerah untuk dekatkan pemerintah dan rakyat
Megawati perjuangkan revisi aturan menteri yang percepat usia pensiun peneliti
Megawati: Politik harus membuka ruang akses partisipasi seluruh rakyat
Megawati bahagia & terhormat diberi gelar doktor hanura causa oleh IPDN